Permulaan bagi target-target yang luhur

(VOVworld) – Persidangan Majelis Umum IPU-132 baru saja berakhir di kota Hanoi. Keberhasilan paling besar dari IPU-132 yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Vietnam ialah pengesahan Pernyataan Hanoi. Ini merupakan naskah penting, memanifestasikan visi semua Parlemen anggota IPU, turut membentuk politik dan target perkembangan yang berkesinambungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pasca 2015.

Permulaan bagi target-target yang luhur - ảnh 1
IPU-132 telah meninggalkan kesan yang baik
(Foto: VNA)

Pernyataan Hanoi menegaskan tekad IPU yaitu menganggap rakyat sebagai sentral, di atas dasar pelaksanaan semua hak manusia dan komitmen mendorong peranan negara dalam melaksanakan target-target perkembangan yang berkesinambungan.

Pernyataan Hanoi dikeluarkan pada latar belakang dunia sedang mengevaluasi pelaksanaan target-target perkembangan milenium dan menyiapkan keputusan tentang program perkembangan baru pasca 2015, yang direncanakan akan disampaikan kepada Konferensi Tingkat Tinggi IPU yang akan diselenggarakan pada September tahun ini, sebagai dasar untuk merekomendasikan target-target perkembangan baru bagi komunitas internasional.


Kata-kata berjalan seiring dengan tindakan

Bisa ditegaskan bahwa Pernyataan Hanoi telah menandai satu kecenderungan baru dalam aktivitas IPU, yaitu berfokus mengusahakan solusi-solusi yang paling efektif untuk mengubah semua komitmen menjadi aktivitas yang kongkrit. Hal ini ditegaskan oleh Presiden IPU, Saber Choudhury. Jika pada persidangan-persidangan IPU sebelumnya biasanya hanya ada resolusi yang diesahkan dan tanpa ada pernyataan atau ada pernyataan tentang masalah-masalah lain yang tidak bersifat global, tapi sekarang, satu masalah aktual yang bersifat global seperti target-target perkembangan yang berkesinambungan telah untuk pertama kalinya ditinjau dan diesahkan menjadi Pernyataan Hanoi di Vietnam.

Presiden IPU, Saber Choudhury mengatakan: “Pada persidangan-persidangan sebelumnya, kami hanya bicara tentang masalah, mendeskripsikan masalah dan rencana menyelipkannya. Tapi pada IPU kali ini di Hanoi ada satu cara pendekatan baru, kecenderungan baru yang berfokus pada solusi pelaksanaannya, jadi bukan hanya menyebutkan masalah saja. Misalnya pada IPU-132, kami mengesahkan resolusi tentang situasi darurat atau perbahasan tentang target-target perkembangan yang berkesinambungan, mebgubah kata-kata menjadi aksi, demi target perkembangan demi kepentingan rakyat. Menurut pendapat saya, Pernyataan Hanoi merupakan tonggak yang menandai perubahan dalam pemahaman, merupakan pusaka IPU dan merupakan sumbangan yang diberikan Vietnam kepada seluruh dunia”.

Pada kenyataannya, sepanjang persidangan ini, “Target-target perkembangan yang berkesinambungan – mengubah kata-kata menjadi aksi”, tema yang direkomendasikan Vietnam adalah tema yang menjelujuri, yang membentuk semua perbahasan IPU. Perkembangan yang berkesinambungan merupakan harapan dari semua negara, tapi setiap negara tidak bisa berkembang sejahtera apabila tidak bisa mengatasi tantangan-tantangan seperti kelaparan dan kemiskinan, kenaikan jumlah penduduk, kehabisan sumber daya alam, polusi lingkungan hidup, keaneka-ragaman ekologi terancam, dll. Khususnya dunia tidak bisa mencapai perkembangan yang berkesinambungan jika tidak ada perdamaian dan kesetaraan antar-negara, tidak menghormati hukum internasional. Hal ini juga ditegaskan dalam Pernyataan Hanoi.

Legislator Belanda, Hans Franken, mengatakan: “Hak menentukan nasib sendiri dari semua bangsa adalah sangat penting. Setiap bangsa memiliki hak menentukan nasibnya sendiri dan jika bertentangan dengannya berarti melanggar hak manusia. Tapi di banyak daerah, kita tetap melihat ada sangat banyak korban dari pelanggaran hak manusia ini, mereka tidak bisa menentukan nasibnya sendiri. Hukum internasional selalu merupakan dasar penting untuk mengatasi semua sengketa wilayah antar-negara. Semua negara harus menghormati dan menaati Konvensi-konvensi internasional”.


Menuju ke target perkembangan yang berkesinambungan

Tahun 2015 merupakan saat di mana IPU sedang mendorong program aksinya sesuai dengan program-program aksi yang ditetapkan PBB untuk 15 tahun mendatang. Semua hasil yang paling penting dari IPU termanifestasikan dalam Pernyataan Hanoi, satu naskah yang memanifestasikan aspirasi dan komitmen IPU dan semua Parlemen anggotanya dalam menyusun dan mendorong pelaksanaan target-target perkembangan yang berkesinambungan SDG’s yang sedang disusun PBB sampai tahun 2030.

Ibu Annette King, legislator Selandia Baru menekankan: “Menurut hemat saya, ini merupakan langkah awal untuk berusaha mencapai target perkembangan yang berkesinambungan. Pernyataan Hanoi merupakan hasil dari perbahasan yang serius dengan ikut-sertanya para legislator dari kira-kira lebih dari 100 Parlemen anggota, mencapai pemahaman bersama tentang perkembangan yang berkesinambungan”.

Pernyataan Hanoi dengan isi-isi dan komitmen aksi sama sekali sesuai dengan harapan dan haluan perkembangan Vietnam. Selama 36 tahun masuk IPU, Vietnam untuk pertama kalinya menjadi negara tuan rumah yang menyambut kedatangan para legislator, sekaligus mewakili rakyat dari berbagai benua di dunia. Dalam arus satu dunia yang bergelora dan juga tidak sedikit perkembangan yang abnormal, satu peristiwa luar negeri besar, menghimpun kedatangan para legislator dari Parlemen-Parlemen anggota untuk menuju ke tema bersama dan mencapai hasil seperti yang diharapkan, merupakan satu keberhasilan besar, membuka penggalan jalan baru bagi organisasi antar-Parlemen yang paling besar di planit ini./.

Komentar

Yang lain