Selar istimewa dalam kerjasama bilateral dan multilateral

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc, pada Senin (1 Juli), mengakhiri dengan baik kunjungannnya di Jepang dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 (28 Juni-1 Juli). Kunjungan ini telah meninggalkan selar yang baik dalam hubungan bilateral dengan serentetan komitmen penting yang diesahkan. Bersamaan itu, dengan kehadirannya pada KTT G20, Viet Nam telah memanifestasikan semangat berinisiatif melakukan integrasi, memberikan sumbangan yang aktif dan bertanggung-jawab terhadap semua masalah internasional dan regional.
Selar istimewa dalam kerjasama bilateral dan multilateral - ảnh 1Panorama pembicaraan  (Foto: VGP/Quang Hieu)

Dengan lebih dari 50 aktvitias dalam agenda, dari 27 Juni sampai 1 Juli, kunjungan kerja yang dilakukan oleh PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc di Jepang telah mencapai banyak hasil positif.

 

Tenaga pendorong baru untuk membawa hubungan Viet Nam-Jepang berkembang kuat

PM Nguyen Xuan Phuc telah melakukan 25 aktivitas bilateral dalam rangka kunjungannya di Jepang, di antaranya, yang patut diperhatikan ialah pembicaraan dengan PM Jepang, Shinzo Abe, menghadiri dan menyampaikan pidato di depan Konferensi Promosi Investasi dengan partisipasi dari 1.200 badan usaha dua negara, memimpin simposium dengan para pimpinan kira-kira 40 badan usaha besar dari Jepang, menerima pimpinan beberapa organisasi dan grup ekonomi besar yang melakukan hubungan kerjasama dengan Viet Nam, menghadiri dan menanam pohon peringatan di Festival Bunga Teratai Viet Nam-Jepang tahun 2019 di Kota Wakayam. Dua pihak menegaskan kembali saling menganggap sebagai mitra penting dalam kebijakan kawasan, sepakat mempertahankan kunjungan dan pertemuan tingkat tinggi.

 Dalam kunjungan ini, masalah-masalah ekonomi, investasi dan ketenaga-kerjaan terus merupakan bidang-bidang kerjasama yang sangat bergelora antara dua negara. PM dua negara telah menyaksikan acara penandatanganan 6 naskah kerjasama, di antaranya ada Nota Kesepahaman tentang pengiriman dan penerimaan tenaga kerja berketrampilan tinggi Viet Nam untuk bekerja di Jepang, membuka peluang-peluang kerjasama baru dalam kerjasama ketenaga-kerjaan antara dua negara. Dua pihak telah menyepakati prosedur-prosedur yang membolehkan impor buah leci Viet Nam ke  pasar Jepang, membuka jalan bagi buah leci Viet Nam masuk ke dalam salah satu di antara pasar-pasar  besar di dunia. Kedua PM juga sepakat memperkuat kerjasama di bidang-bidang seperti energi, pertanian berteknologi tinggi, melakukan koordinasi erat untuk melaksanakan dengan efektif Perjanjian CP TPP dan cepat mengakhiri perundingan tentang Perjanjian RCEP.

Pada Konferensi Promosi Investasi Vietnam, semua kementerian, instansi dan badan usaha dua negara telah tukar-menukar lebih dari 32 naskah kerjasama dengan total nilai sebesar kira-kira 8 miliar USD di bidang-bidang seperti energi, keuangan, perhotelan, pengembangan zona perdagangan, zona industri, pengembanan perkotaan pintar dan lain-lain. PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Viet Nam akan terus memperbaiki lingkungan bisnis, sesuai dengan kebiasaan dan komitmen internaisonal, memperhebat integrasi ekonomi internasional, mendorong kuat pembentukan kerangka-kerangka kerjasama ekonomi dan perdagangan besar, yang terkini ialah penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas Viet Nam-Uni Eropa (EVFTA), melalui itu, membuka banyak peluang baru untuk menyerap investasi langsung dan mendorong ekspor pada waktu mendatang. PM Nguyen Xuan Phuc mengatakan: “Kami menganggap komunitas badan usaha Jepang sebagai mitra strategis papan atas dalam proses perkembangan nasional. Kami berusaha mengatasi masalah-masalah yang masih ada agar lingkungan investasi Viet Nam benar-benar inovatif, atraktif terus-menerus terhadap para investor global, khususnya para investor Jepang. Menjanjikan memberikan banyak kemujuran yang baik dalam kerjasama bilateral”.

 

 Memberikan sumbangan demi keuntungan bersama

Dengan peranan sebagai negara undangan istimewa, Viet Nam telah mennyuarakan perekonomian-perekonomian baru muncul, mengajukansumbangan-sumbangan penting terhadap suksesnya KTT G20. Pada peristiwa penting ini, PM Nguyen Xuan Phuc telah bersama dengan para pemimpin G20 membahas banyak masalah global yang penting, khususnya mengajukan gagasan-gagasan yang bermakna dan praksis. Deputi Harian Menteri Luar Negeri Viet Nam, Bui Thanh Son memberitahukan: “Pada konferensi ini, PM Nguyen Xuan Phuc mendukung gagasan Jepang tentang masalah mendorong ekonomi digital dan yang lebih penting ialah PM Nguyen Xuan Phuc memberikan sumbangan pendapat tentang pembangunan pusat-pusat konektivitas data global, bersamaan itu, berbagi kepada G20 untuk membantu negara-negara menjamin basis-basis data itu dibagikan kepada negara-negara, tapi tetap aman. Kedua, pada sesi perbahasan tentang perkembangan yang berkesinambungan dan adaptasi dengan perubahan iklim, PM Nguyen Xuan Phuc berkomitmen melaksanakan COP21 bersama dengan negara-negara lain  dan yang lebih penting ialah membangun pusat berbagi data tentang laut dan samudera, menuju ke  kerangka global tentang pencegahan sampah plastik di laut. Semua gagasan Viet Nam memanifestasikan sumbangan yang bertanggung-jawab terhadap penguatan kerjasama global dalam menangani masalah-masalah mendesak yang sedang muncul”.

Juga sehubungan dengan ini, PM Nguyen Xuan Phuc telah melakukan serentetan pertemuan bilateral dengan pimpinan senior banyak negara dan organisasi internasional, di antaranya ada para mitra strategis yang penting untuk memperkuat kepercayaan, mendorong hubungan secara intensif, bersamaan itu mengusahakan dukungan dan kerjasama dari negara-negara lain terhadap  masalah-masalah yang menjadi keuntungan Viet Nam.

Bisa dikatakan, kunjungan di Jepang dan kehadiran PM Nguyen Xuan Phuc pada KTT G20 telah menciptakan tenaga pendorong baru untuk membawa hubungan Kemitraan Strategis yang intensif dan ekstensif Viet Nam-Jepang berkembang  kuat baik secara eksensif maupun intensif pada waktu mendatang, bersamaan itu menunjukkan keinsiatifan dan tanggung-jawab Viet Nam dalam ikut memecahkan semua masalah internasional dan regional.  

Komentar

Yang lain