Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV

(VOVWORLD) - Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV
Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV - ảnh 1

1-Pertemuan puncak Amerika Serikat(AS)-Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) dan Pertemuan puncak Antar-Kora: Peluang bersejarah tentang perdamaian bagi Semenjanjung Korea.

Untuk pertama kalinya setelah 11 tahun, , dua pemimpin RDRK dan Republik Korea, pada tanggal 27 April telah melakukan pertemuan di Panmunjom beserta dua pertemuan puncakAntar-Korea kemudian (pada bulan Mei 2018 dan September 2018) dan pertemuan puncak  AS-RDRK yang bersejarah pada tanggal 12 Juni di Singapura dianggap sebagai tonggak merah dalam panorama dunia tahun 2018. Pernyataan yang dicapai setelah pertemuan-pertemua berbagai KTT tersebut merupakan indikasi positif  bagi semua pihak untuk mengarah ke denuklirisasi sepenuhnya, perdamaian dan kestabilan di Semenanjung Korea. Namun sampai akhir tahun 2018, proses pelaksanaan pernyataan-pernyataan tetap menjumpai rintangan-rintangan dan “berjalan di tempat”.

Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV - ảnh 2

2- ASEAN dan Tiongkok mencapai permufakatan satu “naskah tunggal” tentang perundingan mengenai COC

Ketika berpidato di depan Konferensi Menteri ASEAN-Tiongkok di sela-sela Konferensi Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN (AMM-51) pada tanggal 2 Agustus, Menlu Singapura, Vivian Balakrishnan menyatakan bahwa ASEAN dan Tiongkok telah mencapai permufakatan satu “naskah tunggal” tentang perundingan mengenai COC, satu kemajuan penting untuk mengarah ke usaha mempersempit perbedaan. Dua pihak juga telah menyepakati cara-cara pokok bagi perudingan-perundingan tentang COC pada waktu mendatang.

 

3-Kecenderungan menentang proteksionisme tetap unggul; Eskalasi

perang dagang AS-Tiongkok mempengaruhi ekonomi dunia

Walaupun AS menarik diri dari perjanjian-perjanjian perdagangan multilateral, akan tetapi, kecenderungan menentang proteksionisme perdagangan tetap unggul melalui penandatanganan perjanjian-perjanjian seperti Perjanjian  Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CPTPP); Perjanjian Perdagangan Bebas Jepang-Uni Eropa; Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) juga berangsur-angsur diselesaikan. Perjanian CPTPP yang berlaku dari tanggal 30 Desember 2018 diharapkan akan menciptakan blok perdagangan yang luas yang meliputi 11 negara, di antaranya ada Viet Nam dengan total nilai GDP sebanyak kira-kira 10 triliun USD, sama dengan 13% GDP global, memperkokoh kepercayaan terhadap liberalisasi perdagangan pada latar proteksionisme perdagangan sedang bangkit.

Pada tanggal 6 Juli, perang dagang antara AS dan Tiongkok resmi dimulai setelah ketentuan-ketentuan pengenaan tarif senilai 34 miliar USD yang dilakukan oleh AS terhadap barang dagangan Tiongkok menjadi efektif. Tiongkok segera memberikan balasan dengan taraf-taraf tarif serupa terhadap produk-produk AS. Walaupun dua pihak telah mencapai permufakatan tentang waktu 90 hari detente setelah pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping di sela-sela Konferensi G-20, tetapi pergesekan perdagangan AS-Tiongkok dianggap akan tetap mengalami banyak perkembangan yang rumit dan mempengaruhi panorama ekonomi global pada waktu mendatang. Dana Moneter Internasional (IMF), pada bulan Oktober ,telah menurunkan prakiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi hanya tinggal 3,7% untuk sepanjang tahun 2018 dan tahun 2019, berkurang terbanding dengan prakiraan sebelumnya.

 

4-Demonstrasi di Paris (Perancis) dan bahaya melanda ke negara-negara Eropa

Bertolak dari satu gerakan dari orang-orang yang memprotes peningkatan harga BBM sehingga membuat kehidupan mengalami kesulitan, demonstrasi yang dilakukan oleh orang-orang “Rompi kuning” telah berubah menjadi huru-hara yang buruk. Puluhan ribu orang telah turun ke jalan-jalan untuk melakukan demonstrasi, kaum oportunis telah merusak simbol-simbol negara Perancis, polisi harus menggunakan gas air mata untuk menumpas sehingga menimbulkan kekacauan. Pada tanggal 10 Desember malam, Presiden Perancis, Emmanuel Macron dalam pidatonya di depan layar televisi telah menerima tanggung-jawab tentang hal-hal yang terjadi di Perancis selama ini, bersamaan itu mengeluarkan serentetan langkah untuk menenangkan para demonstrasn “Rompi kuning”. Presiden Macron  menyatakan bahwa pemerintah pimpinannya akan segera melaksanakan serentetan langkah kuat untuk mengurangi beban pajak dan memperbaiki daya beli rakyat Perancis. Meledaknya gelombang huru hara “Rompi kuning”  mencerminkan kontradiksi dan perpecahan mendalam di tengah-tengah masyarakat Perancis, bersamaan itu memberikan sinyal lonceng peringatan terhadap seluruh Eropa.

Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV - ảnh 3

5-AS menyatakan menarik serdadunya dari Suriah

Presiden AS, Donald Trump pada tanggal 19 Desember, menyatakan bahwa AS mulai menarik serdadunya dari Suriah karena telah mengalahkan Organisasi Negara Islam (IS) di Suriah. Pernyataan Donald Trump ini segera terbentur dengan pendapat-pendapat yang saling bertentangan. Pejabat senior Kementerian Pertahanan Inggris, Tobias Ellwood pada hari yang sama, menyatakan bahwa Presiden AS telah melakukan kesalahan ketika mengatakan bahwa IS telah dikalahkan di Suriah. Keputusan Presiden Donald Trump juga menghadapi gelombang tentangan di Kongres AS. Akan tetapi, Gedung Putih tidak mengeluarkan kerangka waktu kongkrit bagi

penarikan pasukan ini.

Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV - ảnh 4

6-Krisis diplomatik di Teluk; AS memindahkan Kedubes ke Yerusalem

Krisis diplomatik di Teluk antara Qatar dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir tidak ada tanda-tanda turun suhu pada tahun 2018. Negara-negara di kawasan terus mempertahankan pemboikotan terhadap Qatar. Sebaliknya, Qatar juga tidak berminat memberikan konsesi. Dua pihak telah melakukan sanksi-sanksi ekonomi satu sama lain. Selama hari-hari akhir tahun ini, Qatar juga menyatakan menarik diri dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dari bulan Januari 2019. Tanpa memperdulikan tentangan dari Palestina dan serentetan negara di dunia, pada bulan Mei 2018, AS resmi memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes) dari Tel Aviv ke Kota Yerusalem dan ini merupakan salah satu di antara kebijakan-kebijakan diplomatik yang paling kontroversial yang dijalankan oleh Presiden AS, Donald Trump pada tahun 2018. Perkembangan ini menyulut sumbu bagi gelombang demonstrasi dan kekerasan yang berlumuran darah di Jalur Gaza sehingga membuat situasi Timur Tengah semakin menjadi rumit.

Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV - ảnh 5

7-Pembunuhan terhadap wartawan Arab Saudi, Jamal Kota Khashoggi

Jamal Khashoggi hilang pada tanggal 2 Oktober setelah masuk Konsulat Arab Saudi di Kota Istanbul (Turki) untuk membuat prosedur pernikahan dengan seorang perempuan Turki. Sampai tanggal 20 Oktober, Arab Saudi mengakui bahwa bapak Khashoggi telah tewas setelah terlibat dalam perkelahian di dalam konsulat negara ini di Istanbul dan dalam menghadapi tekanan internasional, pada tanggal 15 November, Kantor Kejaksaan Arab Saudi memberitahukan: Ada 11 orang telah dituduh, di antaranya ada 5 orang yang harus menghadapi hukuman mati karena bersangkutan dengan kasus tersebut. Pada tanggal 16 Desember, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bang-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengimbau satu investigasi yang ‘tepercaya” tentang pembunuhan terhadap wartawan Jamal Khashoggi. Kasus yang belum ada akhirnya ini mempengaruhi citra Arab Saudi di dunia.

Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV - ảnh 6

8-Menyelamatkan dengan sukses tim sepak bola anak-anak Thailand

Kampanye  penyelamatan yang paling rumit dalam sejarah Thailand telah mencapai sukses pada tanggal 10 Juli, keseluruhan keduabelas pemain sepak bola cilik dan pelatih tim sepak bola anak-anak Thailand telah diselamatkan setelah 18 hari  terjebak di gua dalam Tham Luang, Thailand Utara. Untuk melaksanakan kampanye  pertolongan ini, Thailand telah mengerahkan kira-kira 100 penyelam, pasukan satgas dan pakar di dalam dan luar negeri beserta bantuan tentang kejuruan dari banyak negara. Walaupun begitu, seorang anggota tim pertolongan telah tewas ketika menyelam dalam gua yang kegenangan air dalam untuk menyelamatkan anak-anak.

Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV - ảnh 7

9-Tahun 2018, dunia menyaksikan banyak musibah

Gempa bumi di Jepang, hujan dan banjir di Tiongkok, kebakaran hutan di AS, Yunani, tsunami dan jatuhnya pesawat terbang  di Indonesia, bobolnya waduk hydrolistrik di Laos dan lain-lain, semua bencana dan kecelakaan ini telah membuat ribuan orang tewas dan hilang, menciptakan warna abu-abu dalam panorama dunia tahun 2018. Pada latar ini, Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim ke-24 (COP-24) yang berlangsung dari 2-14 Desember di Polandia telah mencapai kemenangan penting dengan mengeluarkan ketentuan-ketentuan kongkrit, mengikat tanggung-jawab negara-negara, menerobos kemacetan-kemacetan dalam melaksanakan Permufakatan Paris tentang Perubahan Iklim.

Sepuluh event internasional yang mencuat tahun 2018 versi VOV - ảnh 8

10-Medsos Facebook menghadapi krisis tentang masalah menjaga rahasia

Tahun 2018 dianggap sebagai tahun yang buruk bagi Facebook, medsos yang terbesar di dunia dengan lebih dari 2 miliar pengguna. Tidak hanya dituduh melakukan pendekatan ilegal terhadap data pengguna untuk kampanye pemilihan Presiden AS tahun 2016, Facebook juga  menunjukkan kelemahan dalam menjaga rahasia sehingga para hacker menyalah-gunakannya dalam mendekati dan mencuri data perseorangan dari puluhan juta pengguna. Skandal-skanal yang mengguncangkan ini telah gelombang memboikot dan menghapuskan rekening Facebook melanda luas. Kehilangan 6 personil senior, harga saham merosot dari pada yang sudah-sudah, pemilik Facebook harus dibawa ke acara dengar pendapat di depan Kongres AS. Hasi pada tanggal 27 April l ini membuat tahun 2018 menjadi tahun yang patut diingatkan oleh Facebook.  

Komentar

Yang lain