Vietnam merupakan satu anggota ASEAN yang bertanggung jawab

(VOVWORLD) - Atas undangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Kamis (11/10), mengepalai delegasi tingkat tinggi Vietnam untuk menghadiri Pertemuan para pemimpin ASEAN sehubungan dengan Konferensi Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (WB) atau disingkat pertemuan ALG yang berlangsung di Bali, Indonesia dan melakukan kunjungan kerja di Indonesia dari 11-12/10. Kunjungan ini menegaskan keinginan mendorong lebih lanjut lagi kerjasama komprehensif antara Vietnam dengan negara-negara ASEAN dan hubungan Kemitraan Strategis dengan Indonesia.
Vietnam merupakan satu anggota ASEAN yang bertanggung jawab - ảnh 1Pertemuan ALG  berlangsung di Bali, Indonesia dari 11-12 Oktober ini

Dengan tema: “Mengusahakan terobosan dari teknologi untuk mewujudkan perekonomian-perekonomian  masa depan yang  bersifat mencakup”,  Pertemuan ALG berbahas tentang pengarahan-pengarahan kebijakan, langkah mengusahakan perkembangan yang kuat dari teknologi untuk mengabdi perkembangan yang berkesinambungan.

Dalam rangka  peristiwa ini, pertemuan para pemimpin ASEAN yang dibuka Kamis (11 Oktober) dengan tema: “Melaksanakan target perkembangan yang berkesinambungan dan mempersempit kesenjangan dalam perkembangan melalui tindakan-tindakan berkoordinasi tingkat regional dan global.”

Anggota ASEAN yang bertanggung jawab 

Kehadiran pada pertemuan ALG bertujuan menegaskan peranan Vietnam sebagai anggota  ASEAN yang berinisiatif, aktif, dan bertanggung jawab. Hal ini juga memanifestasikan penghargaan Vietnam terhadap mekanisme-mekanisme multilateral global, melalui itu mengembangkan peranan aktif dan turut meningkatkan posisi Vietnam di kawasan dan di dunia.

Dalam rangka peristiwa ini, para pemimpin bertukar ide, pengarahan dan langkah untuk memperkuat kerjasama, koordinasi antara ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), IMF dan WB dalam upaya mengentas dari kemiskinan, mempersempit kesenjangan dalam  perkembangan, mendorong pertumbuhan ekonomi, integrasi regional.

Bersamaan itu, PM Nguyen Xuan Phuc dengan para pemimpin ASEAN berbahas tentang situasi dan prospek ekonomi ASEAN dan tantangan-tantangan yang diajukan pada latar ekonomi di kawasan dan global sekarang; membuka pengarahan dan solusi kepada ASEAN dalam masalah-masalah ekonomi, pengembangan, tukar-menukar pandangan tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama.

Sebagai satu anggota yang aktif, berinisiatif dan bertanggung jawab bagi ASEAN, delegasi Vietnam aktif ikut pada semua isi dari pertemuan, berkoordinasi dengan negara-negara anggota ASEAN untuk mendorong hubungan antara ASEAN pada umumnya dan Vietnam pada khususnya dengan IMF, WB dan PBB; menciptakan tenaga pendorong bagi proses pembangunan komunitas ASEAN.

Ketika menilai partisipasi Vietnam dalam ASEAN, Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son menegaskan: “Selama bertahun-tahun ini, sejak masuk ASEAN sampai sekarang, Vietnam selalu menjadi anggota yang bertanggung jawab, memberikan sumbangan yang sangat aktif dalam mempertahankan persatuan, kesepakatan, meningkatkan posisi ASEAN, tidak hanya di kawasan saja, tapi juga  dalam kerjasama  dengan mitra asing di depan ini, kita harus meningkatkan aktivitas di semua forum multilateral, tetap di antaranya kita menetapkan ASEAN sebagai  kawasan yang paling mendapat perhatian ”.

Menghargai hubungan dengan Indonesia

Hubungan kemitraan strategis Vietnam-Indonesia digalang pada tahun 2013 dan terus mengalami kemajuan-kemajuan yang positif. Kunjungan kerja yang dilakukan PM Nguyen Xuan Phuc di Indonesia  kali ini hanya berlangsung sebulan setelah kunjungan kenegaraan  yang dilakukan Presiden Indonesia, Joko Widodo di Vietnam dari 11-12 September. Hal ini memanifestasikan penghargaan Vietnam terhadap peranan dan posisi Indonesia di kawasan dan di dunia, memanifestasikan keinginan Vietnam dalam melakukan koordinasi erat dengan Indonesia dan negara-negara lainnya dalam membangun kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil, bersatu, berkembang, makmur dan mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan.

Yang paling belakangan ini, dua fihak menandatangani Program aksi untuk menggelarkan Hubungan Kemitraan Strategis tahap 2019-2023 (September 2018). Dua fihak sepakat menggelarkan banyak langkah yang lebih kuat untuk memperkuat perdagangan bilateral, termasuk menghapuskan rintangan-rintangan dan langkah dagang yang tidak perlu dan tidak sesuai; berupaya mencapai nilai perdagangan bilateral senilai 10 miliar USD  pada waktu mendatang.

Kehadiran pada pertemuan  ALG dan kunjungan kerja di Indonesia yang dilakukan PM Nguyen Xuan Phuc memanifestasikan sumbangan Vietnam yang bertanggung jawab dalam memperkuat solidaritas, kesatuan dan sentralitas ASEAN di kawasan; bersamaan itu menegaskan bahwa Vietnam menghargai dan ingin mendorong lebih lanjut lagi hubungan kemitraan strategis dengan Indonesia yang semakin berkembang secara lebih komprehensif dan hakiki.

Komentar

Yang lain