Vietnam terus menegaskan peranan sebagai anggota positif dalam kerjasama Mekong-Jepang

(VOVWORLD) - Atas undangan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Mekong-Jepang ke-10 dan melakukan kunjungan di Jepang dari 7-10/10/2018. Ini merupakan peristiwa penting yang diharapkan akan menciptakan tonggak baru dalam mekanisme kerjasama Mekong-Jepang, bersamaan itu memanifestasikan penghargaan Vietnam terhadap mekanisme kerjasama Mekong-Jepang dan keinginan Vietnam untuk memainkan peranan yang aktif dalam mekanisme ini serta mengembangkan hubungan kemitraan strategis Vietnam-Jepang ke satu ketinggian baru. .
Vietnam terus menegaskan peranan sebagai anggota positif dalam kerjasama Mekong-Jepang - ảnh 1PM Nguyen Xuan Phuc (kanan) dan PM Shinzo Abe (Foto :VGP/Quang Hieu) 

KTT Kerjasama Mekong-Jepang kali ini menandai masa 10 tahun terbentuk dan berkembangnya mekanisme kerjasama Mekong-Jepang dan masa tiga tahun penggelaran strategi Tokyo dengan hasil-hasil yang menonjol di semua bidang seperti pembangunan infrastruktur, perlindungan lingkungan, pengelolaan bencana alam, masalah beradaptasi dengan perubahan iklim, temu pergaulan rakyat dan lain-lain.

Mekanisme kerjasama yang berhasil guna

Pada KTT ASEAN 12 di Filipina (Januari 2017), Jepang telah mengusulkan Program hubungan kemitraan Mekong-Jepang yang berfokus pada tiga bidang prioritas yaitu: Melakukan Integrasi ekonomi sub-kawasan (yang meliputi memperbaiki infrastruktur, memperkuat konektivitas kawasan); Memperluas perdagangan-investasi antara Jepang dan kawasan sungai Mekong; Menjalankan nilai-nilai populer dan target bersama dari kawasan seperti pengentasan dari kelaparan dan kemiskinan, target perkembangan milenium, pengontrolan wabah penyakit dan perlindungan lingkungan hidup.

Sampai sekarang, Jepang dan negara-negara subkawasan sungai Mekong terdiri dari Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam telah melakukan 9 KTT, 11 Konferensi Menteri Ekonomi dan telah mencapai banyak permufakatan dan hasil kongkrit. Selama ini, bidang-bidang kerjasama antara Mekong-Jepang diperhebat di banyak bidang: Mengembangkan infrastruktur keras dan lunak, mengembangkan ekonomi secara berkesinambungan, mempersempit kesenjangan dalam perkembangan; Melindungi lingkungan dan menghadapi tantangan-tantangan seperti wabah penyakit, bencana alam; memperkuat temu pergaulan antara negara-negara subkawasan sungai Mekong dan Jepang.

Dalam tahap 2016-2018, Kerjasama Mekong-Jepang menggelarkan pelaksanaan  “Strategi Tokyo baru 2015” dan “Rencana aksi Mekong-Jepang dengan target mencapai “pertumbuhan yang berkualitas” dan terus mengembangkan ekonomi secara berkesinambungan dan merata di subkawasan  sungai Mekong.

Yang patut diperhatikan yalah, di KTT Mekong-Jepang ke-7 (4/7/2015), PM Jepang telah memberikan dana 750 miliar Yen (sama dengan 6,7 miliar USD)-dana bantuan pengembangan resmi (ODA) kepada negara-negara subkawasan sungai  Mekong untuk menggelarkan “Strategi Tokyo baru 2015” dan memprioritaskan subkawasan  sungai Mekong dalam melaksanakan Gagasan 110 miliar USD  yang dikerjasamakan dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) tentang pengembangan infrastruktur berkualitas tinggi di kawasan Asia-Pasifik.

KTT kali ini mengesahkan “Strategi Kerjasama Tokyo 2018” yang memberi orientasi kepada  kerjasama Mekong-Jepang tahap 2019-2021. Bersamaan itu, Konferensi ini juga menilai kembali pelajaran-pelajaran pengalaman yang dicapai dalam  proses  kerjasama selama 10 tahun  dan kesempatan-kesempatan serta tantangan-tantangan dari kerjasama Mekong-Jepang pada tahap baru.

Vietnam memainkan peranan positif dalam mekanisme kerjasama Mekong-Jepang

Terletak di pintu gerbang kawasan Mekong, Vietnam senantiasa menghargai hubungan kerjasama dengan negara-negara subkawasan, terutama mekanisme kerjasama Mekong-Jepang. Segera setelah mekanisme kerjasama ini terbentuk, Vietnam telah memanifestasikan peranan sebagai negara yang bertanggung jawab, dinamis dan aktif.

Setelah 10 tahun  melakukan kerjasama, dengan sumbangan-sumbangan yang berhasil-guna, Vietnam semakin menegaskan peranan, memberikan suara penting dalam masalah-masalah besar dari kerjasama Mekong-Jepang. Vietnam merupakan mitra tepercaya, bersedia bersama dengan Jepang dan negara-negara menyusun rencana-rencana kerjasama jangka panjang, mengarah ke target bersama yaitu mengembangkan dan mempersempat kesenjangan dalam perkembangan dari negara-negara sub kawasan Mekong.

Bisa berbicara tentang gagasan-gagasan menonjol yang diberikan Vietnam selama ini yalah gagasan “Memperkuat konektivitas koridor-koridorekonomi di subkawasan sungai  Mekong melalui mendorong transportasi multi-mode” atau gagasan “Memperluas konektivitas subkawasan sungai Mekong dengan kawasan-kawasan sekitar seperti Asia Selatan”. Gagasan-gagasna ini mendapat dukungan kuat dari negara-negara mitra. Dari mekanisme kerajsama Mekong-Jepang, banyak proyek telah digelarkan di Vietnam, memberikan sumbangan yang berhasil-guna pada perkembangan sosial-ekonomi Vietnam.

Sehubungan dengan ini, PM Nguyen Xuan Phuc melakukan kunjungan di Jepang. Kunjungan ini  berlangsung pada kesempatan dua negara memperingati ultah ke-45 penggalangan hubungan diplomatik untuk mempererat lebih lanjut lagi hubungan Kemitraan Strategis yang ekstensif dan  intensif Vietnam-Jepang yang sedang berkembang secara aktif di semua bidang, turut memperkuat kepercayaan politik antara dua negara. Kehadiran KTT Mekong-Jepang ke-10 dan kunjungan di Jepang yang dilakukan PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Vietnam merupakan mitra tepercaya, bersedia bersama dengan Jepang dan negara-negara sub-kawasan sungai Mekong untuk menyusun rencana kerjasama jangka panjang, menuju ke target bersama yalah mengembangkan dan mempersempit kesenjangan dalam perkembangan dari negara-negara sub-kawasan sungai Mekong maupun dalam pengembangan hubungan kemitraan strategis Vietnam-Jepang ke ketinggian baru.

Komentar

Yang lain