Vietnam turut melakukan konektivitas bersama dengan G20

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc melakukan kunjungan di Jerman dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 perekonomian maju dan  baru muncul papan atas di dunia (G20) dari 5-8 Juli. Kunjungan ini tidak hanya turut membawa hubungan kemitraan strategis Vietnam-Republik Federasi Jerman pada khususnya, hubungan  kerjasama antara Vietnam dan negara-negara anggota G20 pada umumnya berkembang secara lebih ekstensif dan intensif  di semua bidang, melainkan juga merupakan peluang bagi Vietnam untuk ikut memberikan pendapat, membentuk sebuah dunia yang berkonektivitas bersama-sama dengan G20 sebagai negara tuan rumah APEC 2017. 
Vietnam  turut melakukan konektivitas bersama dengan G20 - ảnh 1(PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (kanan) bertemu dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel di sela-sela KTT Asia-Eropa kali ke-11 (ASEM 11) . (Foto: Kantor Berita Vietnam) 

PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc melakukan kunjungan di  Republik Federasi Jerman pada latar belakang hubungan kemitraan strategis Vietnam-Jerman sedang berkembang secara ekstensif dan intensif di semua bidang; hubungan kerjasama antara Vietnam dan negara-negara anggota G20 berkembang baik. Sekarang, ada 10 negara anggota G20 yang menggalang hubungan kemitraan strategis dan 2 negara yang menggalang hubungan  kemitraan komprehensif dengan Vietnam.

Potensi besar bagi hubungan kemitraan strategis Vietnam-Republik Federasi Jerman.

Setelah masa lebih dari 10 tahun menggalang hubungan kemitraan strategis antara dua negara, Jerman telah menjadi mitra penting primer bagi Vietnam dalam Uni Eropa. Pertukaran dagang antara dua negara mencapai  kurang lebih 10 miliar USD dan banyak bidang kerjasama telah mencapai hasil-hasil kongkrit. Menurut Duta Besar (Dubes) Vietnam untuk Jerman, Doan Xuan Hung, potensi kerjasama antara dua negara  masih sangat besar dan terhampar luas di semua bidang. Pelengkapan antara dua perekonomian sekarang ini masih sangat besar. Dubes Doan Xuan Hung memberitahukan: “Jerman adalah satu perekonomian yang menduduki posisi ke-4 di dunia, adalah sebuah negeri maju papan atas di dunia, industri mempunyai tarap permesinan dengan persisi tinggi, lingkungan-nya luar biasa. Semua negara bagian di Jerman sangat besar dan berdiri independen terhadap pemerintah pusat. Misalnya, ada negara bagian dengan jumlah penduduk 10 juta jiwa, GDP-nya mencapai 480 miliar USD, besarnya 2 kali lipat terbanding dengan ekonomi Vietnam dan mereka memiliki sangat banyak potensi.Yang menggembirakan ialah sekarang Jerman juga ingin bekerjasama dengan Vietnam”.

Keinginan ini termanifestasikan pada undangan Kanselir Jerman, Angela Merkel sendiri terhadap PM Nguyen Xuan Phuc untuk melakukan kunjungan secara sangat dini, pada hal biasanya kunjungan-kunjungan ini  harus diatur dalam waktu sangat lama. Kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc di Jerman kali ini memberikan sumbangan yang sangat signifikan dalam mendorong hubungan antara dua pihak. Melalui perundingan dan pertemuan antara PM Nguyen Xuan Phuc dengan Kanselir Angela Merkel dan para pemimpin Jerman, dua pihak akan lebih mengerti dan akan mengeluarkan komitmen-komitmen kerjasama yang kuat. Di samping itu, komunitas badan usaha Jerman sedang sangat memperhatikan Vietnam, berharap akan mendapatkan jaminan-jaminan dan pesan kuat dari PM Vietnam untuk menciptakan impuls baru bagi kerjasama bilateral. Dubes Doan Xuan Hung mengatakan: “Tidak hanya  Vietnam, tetapi juga  pihak Jerman, saya menganggap bahwa ini merupakan peluang yang sangat besar. Banyak sahabat Jerman pernah bicara kepada saya bahwa mereka dulu belum menaruh perhatian yang semestinya  pada Vietnam dan mereka melihat bahwa  Vietnam benar-benar sedang merupakan negara yang berjalan di depan dalam pembukaan pasar. Mereka  menganggap bahwa  ini merupakan peluang yang sangat besar dan dua pihak harus menyambut peluang itu untuk mengkonektivitaskan dua perekonomian”.

Vietnam memberikan sumbangan kepada pembentukan satu dunia yang berkonektivitas.

KTT G20 tahun ini dengan tema: “Membentuk satu dunia yang berkonektivitas”  dijadwalkan akan berlangsung dengan 5 sesi perbahasan dengan tiga titik berat agenda yaitu menciptakan  fundasi yang mandiri; memperkuat kesinambungan; memperkuat  tanggung jawab. Sebagai negara tuan rumah APEC 2017,  Vietnam  diundang menghadiri semua konferensi dan pertemuan dalam rangka KTT G20. Titik berat agenda  KTT G20  kali ini  ada banyak isi yang sama dengan prioritas-prioritas Vietnam dan APEC dalam “Tahun APEC 2017” dengan tema: “Menciptakan tenaga pendorong baru, bersama memupuk  masa depan bersama”. Kedua forum ini menargetkan akan mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan dan bersifat mencakup, memperkuat konektivitas  perdagangan dan investasi, memacu pembaruan dan kreativitas, menangani masalah-masalah tentang sosial-ekonomi, tenaga kerja dan lapangan kerja dalam perekonomian digital dengan pengaruh dari revolusi industri keempat, bekerjasama menanggulangi perubahan iklim. Hal yang patut diperhatikan ialah ada 9 anggota G20 yang adalah perekonomian-perekonomian anggota APEC. Ini merupakan hal yang kondusif bagi G20 dan APEC dengan martabat sebagai forum-forum penting papan atas di dunia, mengadakan perbahasan dan berkoordinasi menangani masalah-masalah bersama dari ekonomi global. Sebagai negara tuan rumah APEC 2017, Vietnam menetapkan akan berpartisipasi secara aktif dan konstruktif  pada proses-proses G20 dan KTT, berkoordinasi dengan negara tuan rumah Jerman untuk bersama mengusahakan solusi dan menarik semua perekonomian anggota-nya ikut menemukan solusi akan menjadi tenaga pendorong yang membantu dua konferensi internasional yang penting ini mencapai sukses, melalui itu memberikan sumbangan aktif  pada perkembangan dunia.

 Pada latar belakang dunia mengalami banyak gejolak yang rumit, kunjungan di Jerman dan kehadiran PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc pada KTT G20 kali ini bertujuan  memperkokoh dan memperkuat hubungan kemitraan strategis dengan Jerman, bersamaan itu menyampaikan pesan tentang citra sebuah negeri Vietnam yang berkembang secara dinamis, sebagai mitra yang tepercaya dan bertanggung jawab dalam komunitas internasional, memberikan sumbangan pada upaya global untuk menemukan solusi bagi masalah bersama, melalui itu meningkatkan prestise, peranan dan pengaruh Vietnam di dunia.

Komentar

Yang lain