WEF ASEAN 2018 dan selar Vietnam

(VOVWORLD) - Konferensi Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN tahun 2018 (WEF ASEAN 2018) - salah satu di antara peristiwa-peristiwa diplomatik Vietnam yang paling penting  pada tahun 2018 telah berakhir  pada 13/9 di Ibukota Hanoi. Konferensi ini berfokus pada masalah-masalah yang menjadi perhatian khusus dari Pemerintah, badan usaha dan warga negara-negara ASEAN, di antaranya ada Vietnam pada latar belakang Revolusi Industri 4.0. Vietnam sebagai negara tuan rumah telah menegakkan selar istimewa sebagai penghubung dan kemampuan penyelenggaraan-nya.
WEF ASEAN 2018 dan selar Vietnam - ảnh 1WEF ASEAN 2018dieslenggarakan oleh Vietnam. (Foto: vietnamnet))

Menurut penilaian dari Panitia dan wakil WEF, selama 27 tahun menyenyelenggarakan forum-forum  WEF kawasan ASEAN dan Asia Timur, ini merupakan forum yang paling sukses.

WEF ASEAN 2018 mendapat perhatian besar dari komunitas internasional

Selama tiga hari  berlangsung dengan 60 sesi perbahasan, hampir 1000 utusan yang merupakan para pemimpin negara-negara ASEAN, berbagai Grup multinasional papan atas di dunia memusatkan perbahasan tentang masalah-masalah panas di kawasan dan dunia, berbagi ide-ide dan kreativitas pada latar belakang Revolusi Industri 4.0 sedang berpengaruh mendalam terhadap semua perkonomian.

Dalam waktu 3 hari terseubut,  ada kira-kira 8000 artikel yang memberitakan WEF, 7 juta orang ikut  melakukan interaksi di media sosial, 13000 artikel  dan komentar di Facebook dan 90.000  pemirsa online  tentang sesi perbahasan  WEF Hal ini memperlihatkan bahwa konferensi ini mendapat perhatian besar dari komunitas internasional.

Kenapa  WEF ASEAN 2018 mendapat perhatian begitu besar? Jawabannya  pertama-tama karena tema Konferensi WEF ASEAN 2018 telah mengungkapkan kena  pada masalah-masalah yang sedang mendapat perhatian  dari negara-negara, yaitu bagaimana memanfaatkan kesempatan menghadapi pengaruh-pengaruh dari Revolusi Industri 4.0. Isi konferensi sesuai dengan negara-negara ASEAN dan Vietnam pada latar belakang sekarang, ketika Asia Tenggara sedang membangun komunitas bersatu dan berkembang secara berkesinambungan. Berbagi tentang sukses yang dicapai WEF ASEAN kali ini, Borge Brenda, Presiden WEF menegaskan: “Dalam waktu 27 tahun menyelenggarakan forum WEF kawasan ASEAN dan Asia Timur, ini merupakan forum yang paling sukses. Vietnam dan ASEAN sedang berkembang cepat dengan tarap pertumbuhan  lebih dari 7%  pada tahun ini, terbandingkan dengan  prakiraan. GDP Vietnam telah meningkat 2 kali lipat, prosentase keluarga miskin sekarang  hanya tinggal  5%.  Vietnam telah lewat satu penggalan jalan perkembangan yang mengesankan sejak Konferensi Asia Timur yang diadakan di Vietnam pada tahun 2010 dan konferensi kali ini menyerap partisipasi dari banyak pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan kawasan serta badan usaha papan atas. Kami merasa sangat puas ketika  mengadakan temu kerja dengan para mitra Vietnam dan menilai tinggi peranan Vietnam dalam menyelenggarakan konferensi ini secara sukses

Sebagai tuan rumah, Vietnam telah membangun konektivitas tentang ide, inovasi dan juga kreativitas antara ASEAN dengan Forum Ekonomi Dunia. Penilaian tinggi dari komunitas internasional tentang usulan-usulan yang dikeluarkan Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc merupakan satu misal. Ide-ide yang dikeluarkan PM tentang sentralitas ASEAN, penyusunan prinsip-prinsip ASEAN dalam kerjasama berbagi data, pembentukan kerangka konektivitas kebun pembibitan kreativitas nasional dengan jaringan kebun pembibitan dari seluruh kawasan , semuanya mendapat  persetujuan, penghargaan  dari seluruh kawasan mendapat kesepakatan, kehormatan dan penerimaan yang hangat dari sahabat internasional.
Konferensi ini juga berbeda  karena ada partisipasi dari pemimpin senior Vietnam. Untuk pertama kalinya dalam sejarah WEF ada pemimpin tertinggi Partai Komunis Vietnam, Sekretaris Jenderal  KS PKV, Nguyen Phu Trong menghadiri acara pembukaan. Para anggota pemerintah yaitu PM, Deputi PM dan tujuh Menteri  aktif ikut pada berbagai sesi perbahasan untuk berbagi pendapat dan belajar pengalaman dalam Revolusi Industri 4.0.

Menegaskan selar Vietnam

Sukses yang dicapai WEF-ASEAN 2018 telah menegakkan satu selar Vietnam yang baru dan jelas dalam hati sahabat-sahabat internasional. Itu-lah kedinamisan, keterbukaan, keramahan, kemampuan melakukan kovektivitas, koordinasi dan menyelenggarakan event yang berskaliber internasional ini . Dan di atas segala-galannya, sukses yang dicapai  WEF ASEAN 2018 sekali lagi menegaskan peranan pelopor  Vietnam dalam ASEAN  sebagai  anggota  yang aktif  dalam menghubungkan  dengan  mitra-mitra  luar dan  membangun satu Komunitas ASEAN yang makmur. Deputi Perdana Menteri  Vietnam, Truong Hoa Binh menekankan: “Seiring dengan usaha memperkuat persatuan, kesepakatan, mengembangkan kekuatan dalam dan berdikari, ASEAN sedang membuka  pintu  lebar-lebar bagi kerjasama dengan semua kawasan dan dunia. ASEAN menginginkan WEF bekerjasama erat dengan ASEAN pada waktu mendatang untuk merealisasikan semua ide dan gagasan praksisnya. Melalui WEF ASEAN 2018, Vietnam ingin bersama dengan  WEF mendorong hubungan luar negeri dan memperkuat hubungan kemitraan, demi satu kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil dan berkembeng  dengan makmur”.

Dari sukses yang dicapai  WEF- Asia Timur tahun 2010, Tahun  APEC 2017 sampai WEF-ASEAN 2018, Vietnam benar-benar menjadi satu destinasi yang aman, tepercaya dengan kemampuan dalam menyelenggarakan semua event internasional  besar. Dengan mencapai sukses ini, Vietnam bisa merasa bangga dan percaya mantap untuk terus menempuh jalan dalam perjalanan berintegrasi dan berkembang bersama dengan komunitas internasional.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain