Adat tidur “duong” dari orang Co Tu

(VOVworld) – Seperti halnya dengan etnis-etnis yang lain, pernikahan bagi orang Co Tu merupakan satu peristiwa penting tidak hanya bagi keluarga dua pihak, melainkan juga bagi seluruh dukuh. Sekarang, orang Co Tu di provinsi Quang Nam masih tetap mempertahankan adat yang khas yaitu adat tidur “duong”. Dikatakan tidur, tapi sebenarnya dua asyik-masyuk itu tidak tidur dalam arti yag sebenarnya. Mereka hanya berduaan, mencurahkan isi hati masing-masing.  Tidur “duong” memberikan makna yang baik dalam cintakasih bagi pemuda-pemudi Co Tu untuk  menjadi suami-istri dalam masyarakat modern dewasa ini. 

Adat tidur “duong”  dari orang Co Tu - ảnh 1
Pihak keluarga pengantin laki-laki datang ke pihak  keluarga  penganti perempuran untuk  menjemput  pengantin perempuan- satu protokol yang tidak bisa kurang  dalam pernikahan dari orang Co Tu
(Foto: nld.com.vn)

Pada zaman dulu,  laki-laki  Co Tu  yang sudah  berusia dari 20-22 tahun  harus sudah tahu bekerja, tahu memikirkan kehidupan keluarga, tahu berburu dan tahu menganyam gendongan dan bakul, barulah boleh beristri. Sedangkan, perempuran Co Tu  yang sudah berusia 18-20 tahun  tahu memasak, menenun kain barulah boleh bersuami. Setiap hari raya tahun baru tradisional, musim semi atau pesta-pesta besar di dukuh tiba, seperti menyambut panenan, pembangunan rumah Guol, atau pesta Po Ngoot (yaitu pesta menggalang persaudaraan antara dua desa dari  orang Co Tu), laki-laki dan perempuan muda saling mencari untuk memilih orang yang sesuai dengan dirinya sendiri. Ini merupakan saat bagi laki-laki membuat rumah untuk tidur “duong”. Rumah untuk tidur “duong” dibangun di ladang huma atau di pinggir hutan. Meski disebutkan sebagai rumah, tapi  sungguh-sungguh sebagai  satu gubug yang dibuat dari kayu dan daun dan rumah ini bukan rumah sembunyi-sembunyi, tapi diketahui oleh seluruh dukuh. Bapak Hoih Nhuan, seorang lansia di kota madya Prao, kabupaten Dong Giang, provinsi Quang Nam memberitahukan: “Adat tidur “duong”  dari etnis Co Tu  hanya diperuntukkan bagi pasangan pemuda-pemudi yang belum menjadi suami- istri. Ini merupakan syarat bagi mereka untuk mencari tahu untuk bicara dari hati ke hati sebelum menjadi suami-isti. Hal ini merupakan hubungan yang  baik dan sehat.  Mereka berjanji dan  berbicara  dari hati ke hati  sampai jauh malam. Namun,  ada ketentuan-ketentuan yang sangat ketat,  mereka hanya  boleh mencari tahu dan bisa tidur bersama di situ, tapi  mutlak tidak boleh menjalankan hal-hal di luar batas. Adat ini telah ditetapkan ketika kedua orang  sedang berada dalam waktu tidur “duong”, jika melanggar adat,  maka mereka  dikenai sanksi sangat keras”.

Adat tidur “duong”  dari orang Co Tu - ảnh 2
Rumah untuk tidur “duong”.
(Foto: suckhoedoisong.vn)

Pemuda-pemudi  bisa bergadang sepanjang malam,  tidak terbatas tentang waktu untuk bebas mencari tahu dan berbicara. Sesepuh dukuh Alang Um, di dukuh Ca Nong, kecamatan A Xan,  kabupaten Tay Giang, provinsi Quang Nam terkenang saat masih muda dengan malam-malam tidur “duong”, katanya:  “Dulu, pemuda-pemudi di dukuh tidur “duong”. Mereka mencari tahu dan bergadang sepanjang malam. Biasanya mereka bicara tentang cita-cita dan aspirasi dalam kehidupan suami-istri dan keluarga.  Namun,  mutlak tida bisa boleh terjadi hal-hal yang buruk.  Karena tidak ada yang  ingin dihina oleh masyarakat sebagai pelanggar adat”.

Adat tidur “duong merupaka berhimpunnya aspek-aspek budaya yang indah  dan khas yang masih mencadangkan banyak faktor tradisional dalam acara perkawinan dari orang Co Tu. Faktor ini mencerminkan ciri etnis, sekaligus mempunyai arti mendidik komunitas dalam pernikahan  yang mereka simpan secara khidmat dari generasi ke generasi. Hal yang patut dibicarakan, orang Co Tu dewasa ini menerima faktor-faktor budaya dalam kehidupan yang beradab dan modern, tapi  adat  tidur “duong” juga  membawa  ciri dari satu  komunitas orang  etnis di daerah  pegunungan yang sudah ada sejak lama  yang kini tetap  dipertahankan./. 

Komentar

Yang lain