Bermacam jenis kue yang khas dari warga etnis minoritas Giay

Bermacam jenis kue yang khas dari warga etnis minoritas Giay - ảnh 1
Kue Bong dari warga etnis minoritas Giay
(Foto: langvietonline.vn)
(VOVworld) – Bagi warga etnis minoritas Giay, jenis kue-kue seperti kue “Chung”, kue Khao, kue “Bong” merupakan makana yang tak bisa kurang dalam sajian makanan pemujaan pada setiap kali Hari Raya Tahun Baru tiba, upacara pemakaman, acara pernikahan, pesta-pesta, dll. Semua jenis kue ini dipersembahkan warga etnis Giay kepada nenek moyang untuk melaporkan hasil kerja sepanjang tahun, bersamaan itu memohon kesehatan, kemujuran, musim panenan yang berlimpah-limpah. Untuk menyiapkan jenis-jenis kue ini, warga etnis Giay harus melakukan persiapan secara teliti dan cermat. Menurut fikiran mereka, semua benda persembahyangan harus benar-benar bersih dan tulus, maka baru bisa dicatat dan tidak dimarahi. 

Berbeda dengan kue “Chung” yang berbentuk segi empat yang rapi dari warga etnis Kinh, kue “Chung” dari warga etnis Giay berbentuk belah ketupat sehingga juga disebutkan dengan nama kue “gu” (atau kue bungkuk). Kata para lansia bahwa pembuatan kue “Chung” ini cukup teliti, bahannya harus dipilih secara hati-hati. Daun ganyong untuk membungkus kue “Chung” harus diambil di hutan, beras ketan harus merupakan jenis beras yang enak dan ditanam oleh warga sendiri, sedangkan kacang hijau harus dikupas bersih. Bagian penting yang tak bisa kurang ialah daging babi yang harus merupakan bagian daging perut yang diiris tipis, dicampur dengan bumbu dan kapulaga bakar. Setelah bahannya sudah disiapkan, ibu-ibu akan mulai membungkus kue ini. Saudari Hoang Thi Bich di dukuh Luong Do, kecamatan Coc San, kabupaten Bat Xat, provinsi Lao Cai, memberitahukan: “Kue ini harus dibuat bungkuk tinggi dan seimbang baru tampak indah. Jika melihat kue ini kita bisa mengetahui bagaimana kemahiran pembuatnya. Kue yang indah akan dipersembahkan kepada nenek moyang. Setiap kali pemujaan harus ada 7 buah kue. Setelah 2 hari, kue ini baru boleh diturunkan dari altar pemujaan”.

Dalam talam sajian warga etnis Giay tidak boleh kurang jenis kue “Bong” yang rasanya gurih, harum dan enak. Jenis kue ini biasanya juga dibuat oleh warga etnis Giay untuk dimakan pada Hari Raya Tahun Baru. Beras yang dipilih untuk membuat kue “Bong” harus dipilih secara amat teliti, biji beras yang harus bulat semuanya baru bisa menghasilkan kue yang enak dan indah. Hoang A Mau, seorang warga etnis Giay di Bat Xat, provinsi Lao Cai, memberitahukan: “Beras ini dikukus kemudian ditaburi bubuk agar tidak lengket. Setelah itu, kita tipiskan lalu menjemurnya agar tidak jamuran. Menjelang hari besar, kita akan goreng dan campur dengan gula sukrosa”.

Kue “bong” ini setelah dibuat akan diletakkan di altar pemujaan nenek moyang. Sementara itu, kue “Khao” biasanya dibuat oleh warga etnis Giay pada kesempatan Hari Raya Tahun Baru. Mereka biasanya membuat jenis kue ini pada tanggal 26 dan 27 bulan kedua belas kalender imlek untuk menjamu teman, tamu atau untuk diberikan sebagai kado pada Hari Raya Tahun baru. Pada pokoknya, langkah-langkah pertama untuk membuat kue “Khao” juga mirip seperti kue “Bong”. Tapi setelah disangrai, beras ini akan digiling menjadi tepung lalu tunggu dari 2 sampai 3 hari supaya tepung ini memuai.

Saudari Vi Thi Thanh di dukuh Luong Lao, kecamatan Coc San, kabupaten Bat Xat, provinsi Lao Cai, memberitahukan: “Kita campurkan tepung ini dengan gula sukrosa yang dihaluskan. Tepung dan gula harus diaduk sampai rata dan lengket. Kemudian menggunakan botol atau batangan kayu bulat untuk menggilingnya agar tercampur benar-benar. Lalu kita menggunakan alat cetak kue atau mangkok untuk membentuk motif kue ini”.

Semua jenis kue yang dibuat warga etnis minoritas Giay dibuat dari bahan-bahan hasilan mereka sendiri. Dengan demikian mereka baru bisa memanifestasikan kehormatan kepada nenek moyang. Cara pembuatan kue tradisional dari warga etnis Giay diwariskan dari generasi ke generasi dan sampai sekarang tetap dipertahankan seperti satu ciri budaya etnisnya sendiri./. 

Komentar

Yang lain