Konferensi ke-48 Menlu ASEAN (AMM-48) dibuka

(VOVworld) – Pada Selasa pagi (4 Agustus), Konferensi ke-48 Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN  (AMM-48) dibuka di Pusat Konvensi Internasional Putra, Kuala Lumpur, ibukota Malaysia. Konferensi ini dihadiri 10 Menteri dari 10 negara ASEAN. Delegasi Vietnam yang dikepalai oleh Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh.

Konferensi ke-48 Menlu ASEAN (AMM-48) dibuka - ảnh 1
Konferensi AMM -48
(Foto : VOV)

Ketika berbicara membuka konferensi ini, Menlu Malaysia, Ketua AMM-48, Anifah Aman menyatakan tekad ASEAN dalam melaksanakan target yang diajukan kawasan yaitu  membangun ASEAN yang bersolidaritas dan bersatu diatas dasar prinsip dan nilai dasar seluruh kawasan. Menteri Anifah Aman menekankan bahwa ASEAN sedang menuju ke pembentukan komunitas bersama. Tonggak ini punya makna penting dalam sejarah pembentukan dan perkembangan ASEAN selama 48 tahun ini, merupakan prestasi yang  diciptakan oleh upaya solidaritas ASEAN. Menteri Anifah Aman menegaskan bahwa Komunitas ASEAN akan mendatangkan kesempatan baru kepada rakyat ASEAN dan komunitas global.

Setelah upcara pembukaan, para Menlu ASEAN melakukan sidang tertutup untuk berbahas tentang masalah regional dan internasional. Isi-isi titik berat sidang ini yalah tekad membentuk Komunitas ASEAN yang “Berkonektivitas tentang ekonomi, berkaitan tentang politik dan saling berbagi tanggung jawab sosial”, memperkuat hubungan luar negeri dan mengembangkan peranan sentral ASEAN dalam struktur kawasan yang sedang dibentuk dan peranan utama dari ASEAN dalam menangani masalah penting di kawasan, mendorong konektivitas dan keberkaitan ASEAN supaya menjadi tenaga pendorong untuk memperluas konektivitas ke luar kawasan Asia Timur, diantaranya ada soal penyusunan Perjanjian Kemitraan ekonomi yang komprehensif di kawasan (RCEP).

Para Menteri juga berbahas tentang peranan yang positif  dari ASEAN dalam menjamin lingkungan yang damai di kawasan, keamanan dan kestabilan, mengembangkan lebih lanjut lagi semua alat, forum politik, keamanan di kawasan seperti ARF, EAS, ADMM+, maupun nasalah-naskah dokumen seperti Perjanjian Keakraban dan Kerjasama di Asia Tenggara”  (TAC), DOC, Perjanjian Kawasan ASEAN tanpa senjata nuklir” (SEANWFZ) dan lain-lain. Bersamaan itu menghadapi secara berhasil guna semua tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional seperti perubahan iklim, bencana alam dan wabah penyakit.

Komentar

Yang lain