Pembukaan Konferensi TELMIN-15 di kota Da Nang

(VOVworld) - Konferensi ke-15 Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi ASEAN (TELMIN-15) dibuka Kamis pagi (26/11) di kota Da Nang (Vietnam) dengan dihadiri oleh para Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi  dari 10 negara ASEAN da para mitra dialog Jepang, Tiongkok, Republik Korea, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Le Luong Minh dan Wakil Sekjen Uni Telekomunikasi Dunia (ITU), Malcolm Johnson.

Pembukaan Konferensi TELMIN-15 di kota Da Nang - ảnh 1
Panorama acara pembukaan Konferensi TELMIN-15

Tema konferensi ini ialah “Menuju ke satu Komunitas ASEAN yang berkembang secara  komprehensif, aman dan berkesinambungan berbasiskan digital”. Di depan konferensi ini, para Menteri dari semua  negara tersebut  akan mengeluarkan pernyataan  tentang akhirnya menggelarkan Rencana Umum tentang Telekomunikasi dan Teknologi Informasi ASEAN tahap 2010-2015; mengumumkan Rencana Umum tentang telekomunikasi dan teknologi informasi ASEAN (AIM-2020).

Ketika berbicara di depan acara pembukaan konferensi ini, Deputi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menekankan: Kerjasama teknologi informasi dan komunikasi telah  memberikan sumbangan yang berarti pada perkembangan bersama di kawasan. Dia mengatakan: “Saya  meminta agar Konferensi ioni membahas prioritas-prioritas kerjasama pada waktu mendatang sebagai berikut: Yang pertama ialah memprioritaskan semua gagasan mempersempit kesenjangan digital antar-negara anggotanya, antara kota dan pedesaan, menjamin agar semua warga berpeluang  menggunakan jasa dan mendekati informasi secara setara, menuju ke target  perkembangan merata di kawasan; Yang ke-2 ialah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi perlu dikaitkan dengan pengembangan yang berkesinambungan, menjamin kepentingan ekonomi, meminimalkan faktor-faktor negatif yang berpengaruh terhadap lingkungan masyarakat, mengembangkan peranan yang dasar dan tenaga pendorong pengembangan dari berbagai instansi ekonomi lain; Yang ke-3 ialah memperhebat penelitian dan pengembangan produk teknologi tinggi dan membangun kebijakan-kebijakan tentang pelestarian lingkungan, menerapkan teknologi informasi, mengabdi pengembangan berbagai bidang infrastruktur sosial-ekonomi; Yang ke-4, teknologi informasi perlu menciptakan lingkungan jaringan internet yang aman bagi aktivitas mendekati dan tukar-menukar informasi antara rakyat dan badan usaha antar-negara anggota”.

Konferensi ini menandai satu titik balik yang penting terhadap kerangka kerjasama tentang teknologi informasi dan komunikasi antar-negara anggota ASEAN sampai tahun 2020.


Komentar

Yang lain