Pemerintah Thailand tidak mengundang PBB untuk memantau referendum terhadap rancangan UUD baru

(VOVworld) – Deputi Perdana Menteri (Deputi PM) Thailand, Wissanu Krea-ngam, Rabu (22/6), menegaskan bahwa junta militer tidak berencana mengundang pengamat PBB dalam  referendum terhadap Rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) baru dari negara ini yang akan berlangsung pada 7/8 mendatang. Akan tetapi, Wissanu Krea-ngam memberitahukan bahwa para pengamat internasional akan diundang ketika negara ini mengadakan pemilu yang direncanakan akan diadakan pada tahun 2017.

Pemerintah Thailand tidak mengundang PBB untuk memantau referendum terhadap rancangan UUD baru - ảnh 1
Jalan kota Bangkok, Thailand
(Foto: wordpress.com)


Sebelumnya, pada Selasa (21/6), PBB mengeluarkan satu pernyataan yang memberitahukan akan bersedia membantu Thailand dalam tahap penting ini guna cepat kembali ke demokrasi, bersamaan itu menegaskan perlunya mengadakan perbahasan-perbahasan yang terbuka dan menghimpun semua lapisan rakyat sebelum referendum.

Rancangan UUD baru yang diumumkan Komisi Penyusun UU (CDC) Thailand pada 29/3 lalu dianggap sebagai solusi bagi krisis politik yang berlangsung selama satu dekade ini di Thailand. Naskah rancangan ini akan diajukan pada referendum pada 7/8 mendatang.

Komentar

Yang lain