(VOVworld) – Dalam satu editorial yang dimuat di portal “The Washington Post” edisi Senin (2/5), Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berpendapat bahwa usaha Tiongkok yang sedang mendorong Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), menonjolkan kedesakan bagi Kongres Amerika Serikat untuk mengesahkan Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). Presiden Barack Obama menegaskan bahwa TPP akan membolehkan Amerika Serikat “menguasai hak dominan” di bidang perdagangan dengan Asia dan itulah alasannya Pemerintah Amerika Serikat berhaluan berkoordinasi erat dengan para pemimpin Kongres supaya TPP bisa diesahkan oleh kedua partai yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik.

Pada kenyataannya, Presiden Barack Obama telah mempercepat upaya-upaya untuk menyelesaikan TPP sebelum dia meninggalkan jabatannya pada 20/1/2017. Akan tetapi, Gedung Putih harus berhasil mengatasi pandangan tentangan dari kelompok legislator sayap kiri dalam Partai Demokrat dan para legislator sayap kanan dalam Partai Republik. Kecemasan dari pemilih Amerika Serikat mengenai pengaruh TPP terhadap lapangan kerja dan lingkungan hidup juga merupakan tema titik berat dalam kampanye Pemilu Presiden Amerika Serikat 2016. Dalam editorial tersebut, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa dia memahami kesangsian dari para pemilih, namun “pembangunan tembok-tembok yang mengisolasikannya dengan perekonomian dunia” akan memberikan efek balik terhadap perekonomian Amerika Serikat sendiri.