Mendorong semangat start-up di kalangan badan usaha Vietnam

(VOVworld) – Pemerintah Vietnam memilih tahun ini menjadi “Tahun start-up nasional”. Hal ini menunjukkan bahwa badan usaha start-up sedang merupakan masalah yang mendapat perhatian dari seluruh masyarakat. Bersama dengan prestasi yang telah dicapai selama 30 tahun pelaksanaan pembaruan, badan-badan usaha Vietnam telah berkembang secara cepat, memberikan sumbangan yang penting dalam prestasi-prestasi ekonomi Tanah Air. Target yang ditetapkan Pemerintah Vietnam sampai tahun 2020 untuk mencapai sejuta badan usaha adalah tidak mudah, tapi itu merupakan tenaga pendorong yang dituju oleh Vietnam.

Mendorong semangat start-up di kalangan badan usaha Vietnam - ảnh 1
Vietnam sekarang memiliki satu
generasi badan usaha start-upyang baru, muda dan
bertekad merealisasikan kegandrungan dan kepercayaan bisnis.
(Foto: vov.vn)


Seperti halnya dengan negara-negara lain di dunia, hampir semua wirausaha start-up Vietnam ketika baru memulai usahanya memiliki ide bisnis untuk berkembang sesuai dengan arah tepat. Bapak Nguyen Trong Thien, Wakil Ketua Asosiasi Badan Usaha Kecil dan Menengah kota Hanoi menganggap: para wirausaha start-up  pada permulaannya menghadapi banyak kesulitan karena pengetahuan yang diperoleh selama waktu kuliah ketika diterapkan pada kenyataan masih jauh berbeda. Selain itu, pengalaman dalam manajemen badan usaha, marketing, media dan penghasilan produk semuanya masih terbatas. Untuk melakukan usaha start-up secara sukses, pertama-tama badan usaha sejak punya ide sampai membentuk proyek harus menyiapkan rencana terinci seperti: fundasi dan prasyarat untuk melakukan usaha start-up, memilih bidang bisnis sesuai, mesin manajemen supaya ramping tapi efektif. Agar supaya badan usaha start-up mencapai hasil-guna yang baik, memerlukan bantuan Negara dalam hal modal dan prosedur administrasi yang ramping. Bapak Nguyen Trong Thien memberitahukan: “Negara supaya memperbaiki lebih lanjut lagi prosedur administrasi karena pemberian surat izin sekarang masih mengalamai banyak problematik. Kedua ialah perlu menciptakan syarat dalam hal permodalan. Perlu memberikan modal prioritas, menciptakan syarat untuk mendekati sumber-sumber modal, terutama sumber-sumber modal prioritas bagi badan usaha start-up guna memacu badan-badan usaha start-up dan mengimbau para investor asing”.

Start-up sekarang masih mengalami banyak kesulitan. Mayoritas badan usaha start-up sering mengalami kesulitan tentang sumber modal, barisan personalia masih kurang profesional, kemampuan beradaptasi dengan integrasi masih lemah. Oleh karena itu, pengetahuan-pengetahuan tentang prosedur administrasi dan hukum membuat banyak badan usaha mengalami banyak kebingungan. Ibu Pham Thi Thu Hang, Sekretaris Jenderal Kamar Dagang dan Industri Vietnam memberitahukan bahwa selama ini, Pemerintah telah berupaya keras dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan menyusun kebijakan bantuan untuk semua perseorangan dan badan usaha start-up dan mengembangkan badan usaha setelah start-up. Dia memberitahukan bahwa Pemerintah Vietnam telah menjalankan kebijakan bantuan untuk badan usaha ketika baru melakukan start-up dan pasca start-up. Pemerintah Vietnam juga memperhatikan konektivitas antar-badan usaha start-up satu sama lain seta dengan para investor supaya badan usaha mendapat syarat terbaik untuk berkembang. Dia mengatakan: “Kami sedang membuat rencana yang pertama-tama ialah berkoordinasi dengan semua Asosiasi badan usaha, Komite Rakyat semua provinsi dan kota membuat rencana-rencana untuk membantu badan-badan usaha di seluruh negeri. Kedua ialah akan memperkuat kemampuan aktivitas-aktivitas yang dijalankan semua asosiasi badan usaha. Bersamaan itu akan melakukan penelitian tentang biaya bisnis, membedakan-nya dengan negara-negara di dunia, dari situ merekomendaskani solusi-solusi kelanjutan kepada Pemerintah guna terus membantu badan-badan usaha start-up untuk berkembang”.

Vietnam sekarang memiliki satu generasi badan usaha start-up yang baru, muda dan bertekad merealisasikan kegandrungan dan kepercayaan bisnis. Akan tetapi, untuk mencapai sukses, selain melengkapi pengetahuan tentang bisnis dan pasar, pola manajemen bisnis, tekad melakukan usaha start-up, badan-badan usaha start-up juga memerlukan satu lingkungan start-up yang profesional dan sehat. Negara sudah dan sedang menciptakan lingkungan bisnis yang liberal, transparan dan menjamin hak kebebasan berkreasi. Hal ini akan turut membantu para wirausaha start-up. 

Komentar

Yang lain