Hasil-guna dari mekanisme kerjasama ASEAN+1

(VOVworld) – Bersama dengan perkembangan ASEAN dan kecenderungan integrasi internasional, ASEAN semakin memperkokoh hubungan bilateral dengan para mitra dialog melalui penyusunan mekanisme serta naskah hukum yang mencatat permufakatan para pihak. Sekarang, kerangka kerjasama ASEAN+1 merupakan kerangka kerjasama yang telah mencapai banyak prestasi secara nyata dan merupakan mekanisme kerjasama ekstra-blok yang paling efektif dari ASEAN.


Hasil-guna dari mekanisme kerjasama ASEAN+1 - ảnh 1
Konferensi ASEAN+1 dengan Amerika Serikat 
(Foto: VNA)


ASEAN+1 merupakan kerangka kerjasama bilateral dari ASEAN dengan masing-masing negara mitra ekstra-blok. Ini merupakan kerangka kerjasama ekstra-blok yang dibangun secara paling awal oleh ASEAN. Sejak didirikan, ASEAN telah menggalang hubungan bilateral dengan banyak negara dan maujud lain di kawasan serta di dunia guna memperkokoh posisi ASEAN. Sekarang, ASEAN mempertahankan hubungan dengan 10 negara mitra yang meliputi Tiongkok, Republik Korea, Kanada, Jepang, India, Australia, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan Selandia Baru.


Mendorong kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan

Selama ini, hubungan antara ASEAN dengan para mitra dalam kerangka ASEAN+1 diperkuat dan ditingkatkan. Di samping meneruskan kebijakan luar negeri yang terbuka lebar-lebar, ASEAN selalu menjunjung tinggi arti pentingnya usaha menjamin hubungan antara ASEAN dengan para mitra di atas dasar saling menghormati dan saling menguntungkan, mempertahankan peranan sentral ASEAN dalam membangun struktur kawasan sesuai dengan ciri khas dan kepentingan kawasan, di atas dasar semua mekanisme dibimbing ASEAN. Hal ini juga telah mendapat kesepakatan tinggi dari para mitranya.

Berbagai komitmen dan dukungan yang diberikan para mitra pada waktu lalu merupakan tenaga pendorong bagi negara-negara ASEAN untuk membangun dan memperkokoh satu komunitas yang dinamis dan berkembang. Khususnya, mekanisme dialog ASEAN+1 pasca 2015 mempunyai makna penting bagi posisi blok dan juga merupakan kebijakan prioritas ASEAN. ASEAN sekarang telah mencapai prestasi yang paling besar dalam integrasi ekonomi karena telah berhasil membangun satu Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) pada akhir 2015. Oleh karena itu, kerjasama ekonomi dan perdagangan dalam kerangka ASEAN+1 mendapat banyak perhatian dari semua negara anggotanya dan dianggap sebagai satu titik berat prioritas. Yang pertama harus bicara ialah Jepang, negara Asia yang punya potensi ekonomi kuat. Jepang telah memberikan banyak bantuan kepada proses pembangunan Komunitas ASEAN, diantaranya ada komitmen membantu mempersempit kesenjangan dalam perkembangan, merealisasikan “pertumbuhan yang berkualitas” di sub-kawasan sungai Mekong, menggelarkan Strategi Tokyo 2015. Sekarang, dua pihak mengevaluasikan masa 10 tahun Peta Jalan Kerjasama Kemitraan Ekonomi Komprehensif ASEAN – Jepang, menuju ke Peta Jalan baru tahap 2016-2025. Dengan mitra Australia, Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN – Australia – Selandia Baru (AANZFTA) yang ditanda-tangani pada 2012 sedang mengembangkan keunggulannya. Baru-baru ini, Australia telah memperpanjang waktu penggelaran Program Bantuan Kerjasama Ekonomi sampai tahun 2018 dan Program Kerjasama Pengembangan ASEAN – Australia tahap 2 sampai 2019 dengan komitmen memberikan bantuan sebanyak 34 juta dolar Amerika Serikat. Pada Konferensi ASEAN – Australia yang diadakan dalam kerangka Konferensi ke-49 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM-49) di Laos, Australia berkomitmen memberikan kira-kira 100 juta dolar Australia dalam waktu 5 tahun kepada Rencana Colombo yang baru guna membantu memperkuat kerjasama pendidikan dan konektivitas rakyat antara Australia dan semua negara ASEAN. Hubungan ekonomi ASEAN – Rusia pada tahun-tahun belakangan ini terus didorong melalui penggelaran Peta Jalan Kerjasama Investasi dan Perdagangan ASEAN – Rusia dan penggelaran rencana-rencana kerja tentang ilmu pengetahuan, teknologi, pertanian, energi dan ketahanan pangan. Dua pihak sepakat berkoordinasi mengadakan peringatan ultah ke-20 penggalangan hubungan kemitraan pada tahun ini. ASEAN dan Rusia juga sepakat menggelarkan secara efektif Rencana Aksi tahap 2016-2020 guna merealisasikan prospek kerjasama di bidang-bidang yang menjadi minat bersama.


Membantu ASEAN menghadapi masalah-masalah keamanan global

Hubungan ASEAN dengan mitra-mitra besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Republik Korea dan Uni Eropa semuanya mencapai kemajuan-kemajuan melompat. Di samping usaha mendorong ekonomi, perdagangan dan investasi, para mitra ini juga memberikan bantuan yang berarti kepada ASEAN untuk menghadapi tantangan-tantangan seperti terorisme, ekstrimisme kekerasan, keamanan maritim, kriminalitas cyber, perdagangan gelap binatang satwa dan perdagangan manusia.

Dengan demikian, bisa dilihat bahwa mekanisme kerjasama dalam kerangka ASEAN+1 merupakan mekanisme kerjasama yang bersifat paling menyeluruh terbanding dengan kerjasama dalam kerangka-kerangka kerjasama lain ekstra-blok yang dilakukan ASEAN. ASEAN+1 juga merupakan mekanisme kerjasama yang mencapai hasil-hasil yang paling praksis bagi ASEAN dan para mitranya. Semua negara mitra berkomitmen mendukung dan membantu ASEAN untuk mengembangkan komunitas, mempersempit kesenjangan dalam perkembangan dan mempertahanan peranan sentral ASEAN dalam proses kawasan, memberikan bantuan secara berarti dalam hal keuangan pada taraf yang berbeda-beda. Hal ini semakin menegaskan suksesnya dan hasil-guna ASEAN+1, menciptakan syarat yang kondusif kepada negara-negara ASEAN dan para mitra untuk bertemu, berbagi pandangan, menciptakan kepercayaan dan mendorong kerjasama ekonomi – perdagangan. Bersamaan itu, kerjasama keamanan dalam kerangka ASEAN+1 juga membantu negara-negara ASEAN menghadapi masalah-masalah keamanan global seperti terorisme dan kriminalitas lintas negara. Bersama dengan perkembangan ASEAN dan kecenderungan integrasi internasional, ASEAN+1 sedang semakin menegaskan peranannya, memanifestasikan daya-gunanya dalam kerjasama bilateral dengan negara-negara mitra di semua bidang. 

Komentar

Yang lain