Menghempang sumber subplai keuangan, peperangan yang penting dalam strategi bersama melawan terorisme

(VOVworld) - Operasi melawan pasukan pembangkang yang menamakan diri sebagai “Negara Islam" (IS) dan kelompok-kelompok teroris dan ekstrimis sedang memasuki tahap  yang bertubi-tubi dan mendapat kerjasama banyak negara di dunia. Disamping serangan-serangan udara dan serangan langsung, satu bagian yang penting dalam strategi bersama melawan terorisme yalah memutus urat nadi keuangan  IS, dari situ baru bisa membasmi sampai akalnya organisasi teroris ni. 

Menghempang  sumber subplai keuangan, peperangan yang penting dalam strategi bersama melawan terorisme - ảnh 1
DK PBB melakukan sidang untuk mengesahkan resolusi
 memusnahkan kemungkinan mendekati sumber keuangan untuk IS.
(Foto: tinhhoa.net)


  Perdagangan senjata, manusia, narkotika dan penculikan sandra untuk menuntut uang tebusan, menjual minyak tambang di daerah-daerah pemukiman, mencuri penarikan uang dari rekening bank. Semua tindakan tersebut merupakan alasan-alasan yang menciptakan sumber keuangan yang berlimpah-limpah untuk pasukan IS. Diperkirakan, anggaran keuangan IS tahun 2015 mencapai kira-kira 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sumber keuangan raksasa ini membantu IS - satu organisasi yang hanya mengangkat diri saja, bisa mengawasi seluruh wilayah besar, menghadapi negara-negara adi kuasa  dan sedang benar-benar  menjadi satu ancaman  besar terhadap seluruh dunia.

Kekuatan yang kejam dan potensi ekonomi yang kuat

Semua serangan bom dan serangan berdarah, penculikan dan pemancungan para sandra secara berdarah dingin selama ini menunjukkan pengaruh IS yang sedang langsung berdampak terhadap keamanan global, melampaui sebarang organisasi ekstrimis manapun selama ini tentang tarap kekejaman dan otoritatif-nya. IS juga dikenal sebagai satu organisasi yang mempunyai potensi ekonomi yang kuat. Dengan 8 tempat eksploitasi minyak di Irak dan Suriah, menurut prakiraan, dengan tarap penjualan dari 30-40 dolar AS per barel minyak kasar, maka setiap hari, IS mendapatkan dari 1-2 juta dolar AS. Sumber pendapatan yang lumayan lain dari IS yalah menjual barang-barang antik yang ditemukan-nya di wilayah-wilayah yang mereka duduki secara tidak sah. Disamping itu, IS juga memungut  pajak dari para warga di wilayah-wilayah yang mereka kontrol dan banyak sumber pendapatan yang lain seperti uang tebusan dari penculikan sandra, sumber bantuan dari perseorangan dan organisasi lain. Ketika ada uang,  IS  memberikan pengeluaran yang besar untuk soal merekrut serdadu baru dan menyuap umat Muslim asal Barat. Oleh karena itu, IS sungguh-sungguh menjadi ancaman besar terhadap komunitas Internasional. Semua serangan teror di Paris (ibukota Perancis) yang lalu telah menunjukkan tarap pelatihan sistimatis dan rencana yang dibuat duluan oleh organisasi ini. Dan semua aktivitas ini tidak bisa dilakukan kalau kurang sumber keuangan.

Pada kenyataan-nya, tidak hanya sampai saat ini komunitas internasional baru mulai menghitung soal menghempang sumber keuangan dari pasukan teroris, tapi selama 14 tahun ini sejak terjadi serangan terhadap AS pada 11/9/2001, komunitas internasional telah menggelarkan banyak langkah, diantaranya ada resolusi-resolusi kuat dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), berbagi informasi  mengenai keuangan dan pagar rintangan  dari sistem perbankan. Akan tetapi, semua upaya ini belum sukses karena kurang satu mekanisme  kerjasama bersama.

Membuat strategi global mengenai pemutusan sumber keuangan dari kaum teroris

Ketika menyadari bahaya dari arus keuangan yang kotor ini, para pemimpin dunia sedang dengan giat mengusahakan cara untuk mencegah sumber keuangan untuk kaum teroris dengan cara berbagi informasi intelijen, membekukan semua bank rekening-nya. AS mulai memperluas serangan udara terhadap instalasi- instalasi minyak tambang dan sumber pendapatan utama dari IS. Selama kira-kira sebulan ini, operasi serangan udara yang dilakukan pasukan aliansi pimpinan AS telah menghancurkan lebih dari 400 buah truck pengangkut minyak, 3 instalasi penyaringan minyak di Suriah yang dikontrol IS. Sementara itu, Uni Eropa  juga sedang membuat rencana untuk melaksanakan satu operasi menyapu  semua bentuk pembayaran yang tidak disebut namanya dan uang virtual. Presiden Rusia, Vladimir Putin akhir-akhir ini meratifikasi dekrit untuk membentuk Komite pencegahan sumber keuangan dari kelompok-kelompok teroris. Menurutnya, Kantor Jaksa Umum, Bank Sentral dan semua pemerintahan daerah diminta harus melaporkan kepada Komite ini semua informasi yang dikumpulkan mengenai semua aktivitas yang dicurigai bersangkutan dengan terorisme.

Bersandarkan pada semua informasi itu, Rusia akan mencari cara membekukan harta benda dari kelompok-kelompok teroris. Pada Konferensi Tingkat Tinggi G-20 yang baru saja diselenggarakan di Turki, para pemimpin sepakat membentuk satu mekanisme kerjasama global untuk berbagi berita info, memantau semua koridor perbatasan dan memperkuat keamanan penerbangan untuk mencegah kaum teroris yang bergerak dari negeri ini ke negeri yang lain. Para pemimpin primer di dunia berkomitmen akan bekerjasama dalam melawan kekerasan ekstrim, merekrut penembak dan mencegah kaum teroris yang menggunakan teknologi, diantaranya ada Internet yang selama ini menjadi alat-alat yang langsung atau tak langsung memacu terorisme, menghasut tindakan-tindakan teror dan memuji kekerasan. Bersamaan itu, semua institusi keuangan global membuat langkah-langkah kongkrit dan lebih kuat dalam mengelola sumber uang dan aliran uang  melalui sistem perbankan, organisasi sosial dan organisasi amal.

Menurut kalangan analis, perang menghempang sumber keuangan dari IS juga sulit dan sengit, tidak kalah terbanding dengan semua serangan udara dan serangan langsung terhadap IS. Karena untuk bisa merusak sistem keuangan dari satu organisasi yang tidak melakukan integrasi dengan dunia luar, tidak melakukan transaksi perdagangan dengan fihak manapun adalah masalah yang sepenuhnya tidak sederhana. Oleh karena itu, perang ini menuntut adanya ketekunan dan upaya kerjasama berjangka panjang dari seluruh komunitas internasional.


Komentar

Yang lain