Perdebatan langsung, saat-sat yang menentukan suara pemilih dalam pilpres AS

(VOVworld) – Kompetisi masuk Gedung Putih sedang memasuki periode yang menentukan  ketika dua capres Amerika Serikat (AS) yaitu ibu Hillary Clinton dan miliader Donald Trump, Selasa (27/9) memulai perdebatan langsung yang pertama di televisi. Perdebatan-perdebatan ini mempunyai arti penting, bisa menciptakan perubahan yang bersifat titik balik tentang prosentase penduukung terhadap dua capres ini, melalui itu akan sedikit turut menentukan siapa yang akan bisa menjadi pemimpin Gedung Putih selanjutnya. 


Perdebatan langsung, saat-sat yang menentukan suara pemilih dalam pilpres AS - ảnh 1
Dua capres AS sedang melakukan perdebatan
(Foto: AFP-vovworld.vn)

Hanya satu setengah bulan lagi peristiwa pilpres AS akan berlangsung. Sejak sekarang, kedua capres Hillary Clinton dan Donald Trump sedang berkompetisi dengan waktu untuk menyelenggarakan kampanye-kampanye pemilihan dan menarik dukungan dari para pemilih.

Menurut jadwal, capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dan capres dari Partai Republik, Donald Trump akan harus menempuh 3 putaran perdebatan dari sekarang sampai 8/11 mendatang. Ketiga perdebatan ini ditayangkan langsung di kanal-kanal televisi besar AS dan perdebatan pertama berlangsung pada Selasa (27/9) di aula Universitas Hofstra, New York, AS.


Menyerap perhatian khusus dari opini umum

Perdebatan langsung antara dua capres di gelombang televisi telah menjadi satu peristiwa biasa sejak tahun 1960. Perdebatan-perdebatan ini selalu menyerap perhatian khusus dari opini umum AS. Perdebatan langsung yang pertama antara Donald Trump dan ibu Hillary Clinton menyerap jumlah pemirsa dengan rekor tinggi, mencapai kira-kira 100 juta pemirsa yaitu hampir 1/3 jumlah penduduk AS. Angka ini lebih tinggi terbanding dengan jumlah pemirsa dalam perdebatan langsung antara Presiden Barack Obama dan capres dari Partai Republik, Mitt Romney pada 4 tahun lalu dan jauh melampaui angka 80 juta pemirsa dalam perdebatan antara Jimmy Carter dan Ronald Reagan pada tahun 1980. 

Dalam perdebatan yang memakan waktu 90 menit, setiap capres harus menyampaikan pandangan serta mengeluarkan argumentasi-argumentasi untuk menentang pendirian lawannya tentang 6 masalah yang bersangkutan dengan tema perdebatan. Bagi setiap tema, MC akan mengeluarkan pertanyaan dan para capres akan harus menjawabnya selama 2 menit. Tiga tema perdebatan pertama pada musim pemilu tahun ini ialah  arah AS pada masa depan, bagaimana mencapai kemakmuran dan menjamin keamanan AS. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan tema ini telah dikirim oleh pemimpin perdebatan kepada dua capres sepekan sebelumnya agar mereka bisa membuat persiapan dan mempelajari keunggulan dan kelemahan lawannya.


Kompetisi yang seru antara dua capres

Setelah lebih dari 90 menit berdebat di Auditorium Universitas Hofstra di Hempstead, kota New York, kedua capres Hillary Clinton dan Donald Trump telah mengakhiri perdebatan langsung yang pertama. Ketuanya memanfaatkan forum kali ini untuk menentang pandangan-pandangan satu sama lain dan capres Hillary Clinton dinilai menciptakan kesan yang lebih kuat dalam perdebatan kali ini. Menurut hasil jajak pendapat cepat di jaringan internet yang dilakukan portal “fortute.com” segera setelah perdebatan tersebut, Hillary Clinton dinilai melakukan pegelaran yang lebih mengesankan dengan 54% jumlah suara dukungan, sedangan Donald Trump merebut 45% jumlah suara. Walaupun sedang mendahului lawannya dalam hampir semua jajak pendapat, tapi ibu Hillary Clinton masih tampak sangat berhati-hati. Pada beberapa pekan lalu, tim peserta kampanye pemilihan dari mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton telah mengangkat dua penasehat yang berpengalaman yaitu Ron Klain dan Karen Dunn untuk mengurus isi pidato-pidato. Di samping “menganalisis” rekomendasi kebijakan dari Donald Trump, Hillary Clinton juga  mempelajari video-video tentang kampanye pemilihan yang dilakukan oleh miliader ini untuk mencari kelemahan lawannya. Akan tetapi, menurut para analis, walaupun memiliki banyak pengalaman tentang aktivitas di arena politik AS, Hillary Clinton masih harus sangat berhati-hati dalam menghadapi kemampuan berpidato dan menyerap banyak orang dari lawannya yaitu Donald Trump, seorang tokoh yang telah menjadi beken di program-program televisi.

Dalam pada itu, miliader real estate, Donald Trump sedang memegang “kartu troef” yang membantu dia memperoleh keunggulan terhadap lawannya dalam perdebatan mendatang. Yang menonjol ialah mantan Direktur Teknik Kanal Televisi Fos News, Roger Ailes, orang yang bisa membantu dia dalam hal teknik dan taktik perdebatan. Kekurangan pengalaman di arena politik dari Donald Trump bisa dibantu oleh Mayor Jenderal pensiunan Mike Flynn, orang yang pernah memegang jabatan Kepala Departemen Intelijen Militer dari Kementerian Pertahanan AS tahap 2012-2014. Banyak pakar menyatakan bahwa dengan munculnya beberapa orang yang mempunyai  karakter seperti Donald Trump pada perdebatan kali ini, tidak ada yang tahu lebih dulu apa yang akan terjadi dan oleh karena itu “faktor” Donald Trump akan semakin menarik para pemirsa.


Apa yang ditunggu-tunggu oleh para pemilih AS

Pilpres AS tahun ini berlangsung pada saat dimana sebagian besar warga AS merasa tidak puas terhadap perekonomian, walaupun prosentase pengangguran telah turun, tapi kesehatan perekonomian AS pada umumnya masih mencemaskan para pemilih. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan kongkrit untuk memulihkan negara AS dan menetapkan rencana strategis bagi masa depan adalah hal yang ingin didengarkan oleh warga negara ini. Bagaimana meningkatkan gaji minimal, mengembangkan pendidikan dan sistim kesehatan dan kesetaraan gender, ini pasi merupakan tema-tema yang menyerap perhatian dari para pemilih. Berfokus memanfaatkan kebijakan-kebijakan praksis bagi warga AS akan menjadi nilai plus bagi setiap capres pada tahap akhir kompetisi menjadi Pemimpin Gedung Putih masa bakti mendatang. 

Komentar

Yang lain