Terus mendorong hubungan persahabatan tradisional Vietnam-Sri Lanka

(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Republik Sosialis Demokrasi Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe dan Istri, memulai kunjungan remsi di Vietnam atas undangan PM Vietnam, Senin (17/4), Nguyen Xuan Phuc. Kunjungan ini berlangsung selama 3 hari dengan banyak aktivitas untuk terus mendorong hubungan persahabatan tradisional Vietnam-Sri Lanka, menciptakan tenaga pendorong bagi hubungan bilateral untuk berkembang di banyak bidang.


Terus mendorong hubungan persahabatan tradisional Vietnam-Sri Lanka - ảnh 1
PM Sri Lanka, Wickremesinghe dan PM Nguyen Xuan Phuc
(Foto :VOV)

Sebagai satu negara di Samudera Hindia, Sri Lanka selama bertahun-tahun ini berkembang secara stabil. Sri Lanka sedang memperkuat diplomatsi ekonomi, berupaya membawa Sri Lanka menjadi sentral di kawasan tentang maritim, penerbangan, perdagangan dan pengetahuan, menjadi jembatan penghubung penting antara Timur dan Barat.

Hubungan persahabatan tradisional Vietnam- Sri Lanka berkembang secara kondusif

Vietnam dan Sri Lanka menggalang hubungan diplomatik pada tahun 1970. Para pemimpin Sri Lanka, khususnya generasi-generasi yang telah pernah mendukung Vietnam pada perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat dulu, pada umumnya semuanya tetap menjaga perasaan yang baik dan menghormati Vietnam dan Presiden Ho Chi Minh. Sri Lanka mempunyai 3 organisasi persahabatan dengan Vietnam yaitu Asosiasi Solidaritas dengan Vietnam, Asosiasi Legislator Persahabatan dengan Vietnam dan Dana Persahabatan Vietnam-Sri Lanka yang dibentuk oleh Partai Marksis JVP. Pada fihak Vietnam, Kelompok  Legislator Persahabatan dengan Sri Lanka juga telah dibentuk pada awal tahun 2012 dan Asosiasi Persahabatan Vietnam-Sri Lanka dibentuk pada tahun 2014.

Dua fihak melakukan pertukaran kunjungan tingkat tinggi secara permanen, di antaranya ada kunjungan yang dilakukan Ketua Parlemen Sri Lanka pada Juli 2013 dan Maret 2015, serta kehadiran Perdana Menteri Sri Lanka pada Mega Upacara Waisak di Vietnam pada Mei 2014. Dua negara telah membentuk dua mekanisme kerjasama bilateral. Mekanisme Komite Gabungan tentang Ekonomi, Sains dan Teknik (tingkat Menteri Luar Negeri) telah dibentuk pada tahun 2003 dan Mekanisme Konsultasi Politik dibentuk pada tahun 2011. Dua fihak sedang direncanakan akan mengadakan Komite Gabungan ke-4 pada akhir tahun ini.

Tentang perdagangan, nilai perdagangan dua negara masih berkembang belum sepadan dengan potensi yang ada. Nilai perdagangan bilateral mencapai lebih dari 320 juta dolar Amerika Serikat pada tahun 2016. Investasi Sri Lanka sekarang menduduki posisi ke 48/110 di antara negara dan teritori di Vietnam. Terhitung sampai sekarang, Sri Lanka sekarang mempunyai 15 proyek investasi langsung yang masih berlaku dengan total modal terdaftar mencapai kira-kira 90 juta dolar Amerika Serikat, yang tipikal yalah proyek dari Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas Linea Aqua Vietnam.

Sejak tahun 2011, Biro Investasi Asing Vietnam (FIA) dan Biro Investasi Sri Lanka (BOI) telah menandatangani notulen kerjasama, menetapkan bidang-bidang pemacu investasi dari Sri Lanka di Vietnam seperti tekstil dan produk tekstil, karet, listrik-elektronik, pengolahan hasil pertanian dan bahan makanan, pembuatan batu mulia dan barang perhiasan; sedangkan bidang-bidang pemacu investasi dari Vietnam di Sri Lanka seperti telekomunikasi, pembuatan mesin pertanian, budidaya dan pengolahan hasil perikanan, eksplorasi-eksploitasi permigasan, produksi barang plastik dan bahan pembangunan. Kerjasama pertanian dan perikanan merupakan titik cerah dalam hubungan dua negara. Pada tahun 2014, proyek “Bantuan teknik dan Pengembangan hasil perikanan Sri Lanka” yang dibantu Vietnam telah berakhir dan mencapai banyak hasil tinggi.

Di segi kerjasama multilateral, Vietnam dan Sri Lanka selalu saling mendukung di forum-forum internasional dan regional. Sri Lanka telah mengakui Vietnam mempunyai perekonomian pasar  penuh, mendukung Vietnam mencalonkan diri pada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) masa bakti 2014-2016, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) masa batik 2016-2018, bersamaan itu menegaskan mendukung Vietnam mencalonkan diri pada Dewan Keamanan PBB 2020-2021.

Menciptakan tenaga pendorong bagi tahap kerjasama baru

Di atas dasar hubungan persahabatan tradisional Vietnam-Sri Lanka yang sedang dalam proses perkembangan yang kondusif seperti itu, kunjungan resmi di Vietnam yang dilakukan PM Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe kali ini bertujuan terus mendorong bidang-bidang kerjasama yang diperhatikan Sri Lanka. Pembicaraan dengan PM Nguyen Xuan Phuc, pertemuan dengan para pemimpin Vietnam dalam kerangka kunjungan yang dilakukan PM Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe pasti akan mendapat banyak isi kerjasama baru, menciptakan tenaga pendorong untuk membawa hubungan Vietnam-Sri Lanka memasuki periode kerjasama yang lebih substantif dan  efektif pada waktu mendatang.

Komentar

Yang lain