Akademisi Rusia Menegaskan Peranan Vietnam di Gelanggang Internasional Semakin Meningkat

(VOVWORLD) - Lokakarya ilmiah internasional dengan tema: “Peranan Vietnam yang berubah di dunia kontemporer: menuju ke Kongres Nasional ke-13 Partai Komunis Vietnam (PKV)" berlangsung secara virtual pada Sabtu (19/12). Lokakarya tersebut diadakan Institut Ho Chi Minh dari Universitas Nasional Saint Petersburg dengan dihadiri para akademisi yang prestisius dari Rusia, Kazakhstan, Indonesia, Republik Demokrasi Rakyat Korea, dan Vietnam.

Dalam pidatonya dari Kota Ha Noi, Duta Besar (Dubes) Rusia di Vietnam, Konstantin Vnukov telah menonjolkan pentingnya PKV dalam memimpin pembangunan dan pengembangan Tanah Air, dengan prestasi yang patut dicatat seperti ekonomi mencapai pertumbuhan tinggi selama bertahun-tahun, Vietnam semakin berintegrasi dan mendapat kepercayaan komunitas internasional. Khususnya, Vietnam menjadi salah satu di antara sedikit negara yang mempertahankan pertumbuhan ekonomi tanpa memedulikan pandemi Covid-19.  

Di pihaknya, Dubes Vietnam di Federasi Rusia, Ngo Duc Manh menekankan bahwa Kongres Nasional ke-13 PKV mempunyai makna penitng dalam kehidupan politik Vietnam. Ia mengatakan bahwa di bawah pimpinan PKV, Vietnam telah mencapai prestasi-prestasi yang besar, khususnya menjaga stabilitas politik dengan mantap, mengembangkan ekonomi, melakukan integrasi internasional secara intensif dan ekstensif.

Pada lokakarya tersebut, para pakar dan akademisi Rusia maupun internasional telah fokus membahas ciri-ciri menonjol dalam kebijakan diplomatik dan strategi pengembangan Vietnam, prestasi Vietnam di bidang-bidang ekonomi-sosial-politik selama ini.

Dalam referatnya, analis Valeria Vershinina dari Pusat ASEAN, Akademi Hubungan Internasional Moskow menganggap bahwa dengan indeks-indeks ekonomi yang stabil, kebijakan diplomatik yang proaktif dan aktif, serta sumbangan Vietnam dalam kehidupan politik internasional, Vietnam pantas dianggap sebagai satu “negara adi kuasa kelas menegah”, sama dengan beberapa negara di kawasan seperti Jepang, Republik Korea, Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Komentar

Yang lain