AS dan Inggeris mempertimbangkan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia dan Suriah

(VOVworld) – Amerika Serikat (AS) dan Inggeris, Minggu (16/10) telah memperingatkan bahwa dua negara ini bersama dengan sekutu-sekutunya di Eropa sedang meninjau pengenaan sanksi-sanksi baru yang menyasar target-target ekonomi di Suriah dan Rusia dengan alasan “menanggapi” serangan-serangan yang dilakukan oleh tentara Pemerintah Suriah dan Rusia terhadap kaum pemberontak di kota Aleppo. Ketika berbicara di depan jumpa pers yang diadakan dengan timpalannya AS, John Kerry setelah pembicaraan-pembicaraan di London, Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggeris, Boris Johnson memberitakan bahwa sekarang AS dan Inggeris sedang merekomendasikan langkah-langkah, diantaranya ada  sanksi baru terhadap rezim Suriah dan negara-negara pendukung rezim ini. Pada fihaknya, Menlu John Kerry menekankan bahwa Inggeris dan AS sedang berbahas tentang semua mekanisme yang sudah ada, sedang meninjau sanksi-sanksi tambahan dan lain-lain, dan Presiden AS, Barack Obama tidak mengecualikan semua  pilihan.

AS dan Inggeris mempertimbangkan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia dan Suriah - ảnh 1
Menlu AS, John Kerry dan Menlu Inggris, Boris Johnson (kiri)
(Foto: Reuters / dantri.com.vn)


Sementara itu, pada jumpa pers tentang hasil Konferensi Tingkat Tinggi kelompok perekonomian-perekonomian yang baru muncul (BRICS) yang diadakan pada Minggu (16/10), Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia selalu berharap akan ada banyak negara yang berpartisipasi pada proses memecahkan krisis di Suriah, khususnya negara-negara yang punya potensi besar. Selain itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin juga berharap AS akan melakukan aktivitas secara selektif dan melakukan segala yang bisa  dilakukan untuk meminimalkan atau menyingkirkan korban terhadap penduduk sipil di kota Mosul, Irak.

Komentar

Yang lain