Ketika menjawab interviu kalangan pers, dia memberitahukan: “Kami akan selalu menyiapkan dan kalau pertemuan ini berlangsung pada 12/6, kami akan bersedia”. Sebelumnya, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa pertemuan puncak antara dia dan pemimpin RDRK Kim Jong-un masih tetap bisa berlangsung pada 12/6 ini sesuai dengan rencana semula, meskipun pada Kamis (24 Mei), dia telah mengirim satu surat kepada pemimpin RDRK tentang pembatalan pertemuan puncak tersebut.

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS, James Mattis mengatakan bahwa pertemuan puncak yang dibatalkan antara AS dan RDRK masih bisa diadakan kalau kedua fihak mencapai satu permufakatan. Sementara itu, Wakil Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Farhan Haq menegaskan PBB akan bersedia memberikan bantuan kalau perlu untuk menciptakan syarat bagi berlangsung-nya pertemuan puncak AS-RDRK.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, pada Sabtu (26 Mei), Kantor Kepresidenan Republik Korea (Gedung Biru) menyambut diadakan-nya kembali dialog antara AS dan RDRK tentang satu pertemuan puncak bilateral pada waktu mendatang. Republik Korea menegaskan akan meneruskan upaya-upaya untuk membantu kanal  hubungan langsung antara pemimpin AS dan RDRK, bersamaan itu menciptakan suasana yang kondusif bagi dialog AS-RDRK.