ASEAN akan mengadakan perundingan dengan Tiongkok tentang masalah Laut Timur sebagai satu kesatuan.

(VOVworld) - Seperti yang telah kami beritakan, dalam  Pernyataan Ketua Konferensi Tingkat Tinggi  ASEAN ke-22 (ASEAN-22) yang diajukan pada Kamis (25 April ), para pemimpin ASEAN telah menegaskan lagi makna penting dari perdamaian, kestabilan dan keamanan maritim di Laut Timur dan semua komitmen  bersama dalam kerangka Deklarasi tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (DOC) untuk menjamin solusi-solusi damai bagi semua sengketa sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional  yang diakui secara luas, diantaranya ada Konvensi PBB tentang Hukum Laut - 1982. ASEAN juga sepakat bersama-sama dengan Tiongkok mendorong perundingan tentang Kode Etik tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (COC).

ASEAN akan mengadakan perundingan dengan Tiongkok tentang masalah Laut Timur  sebagai satu kesatuan. - ảnh 1
Kapal penangkap ikan dari nelayan Vietnam di Laut Timur
(Foto:vnexpress.net)

          Ketika dinterviu olah kalangan pers di sela-sala Konferernsi ASEAN-22, Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh juga menunjukkan: “Masalah Laut Timur harus dipecahkan antara negara-negara yang bersangkutan, tapi harus mempertimbangkan kepentingan dari semua pihak serta perdamaian dan kestabilan di kawasan. ASEAN selalu menyatakan iktikat baik dan bersedia  bekerjasama dengan Tiongkok tentang masalah Laut Timur”. Sekjen Le Luong Minh juga menekankan: ASEAN akan berpartisipasi pada perundingan dengan Tiongkok tentang masalah laut Timur sebagai satu kesatuan. Tentang masalah ini, Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh menegaskan: “Dari bulan November 2011, dalam internal ASEAN, sudah ada persiapan untuk membahas isi-isi, faktor pokok tentang COC untuk diajukan pada perundingan dengan Tiongkok. Selama waktu itu ASEAN telah berinisiatif mendorong konsultasi dengan Tiongkok. Pada tahun 2012 lalu, ASEAN telah mengadakan konsultasi tidak resmi di tingkat SOM dengan Tiongkok tentang COC. Kalau melihat seluruh proses ini,  jelaslah bahwa masalah COC telah diajukan dari pasal 10 dari DOC dan dari tahun 2011, ASEAN melihat bahwa pada latar belakang sekarang, harus mendorong cepat  penyusunan  COC”.

          Ketua ASEAN - tahun 2013,  Sultan Brunei Darussalam, Haji Hassannal Bolkiah, pada Kamis (25 April)  memberitahukan bahwa dia  merasa optimis akan prospek  yang dicapai antara 10 negara anggota ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi kali ini untuk mempromosi semua perundingan dengan Tiongkok. Kabarnya, para Menteri Luar Negeri ASEAN akan mengadakan pertemuan  dengan pihak Tiongkok  tentang masalah Laut Timur pada akhir tahun ini./. 

Komentar

Yang lain