Australia dan Jepang memprotes tindakan menekan yang mengubah status quo dan meningkatkan ketegangan di Laut Timur

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, dan mitranya dari Jepang, Abe Shinzo, pada Kamis (9/7) malam, telah mengadakan pembicaraan virtual.

Australia dan Jepang memprotes tindakan menekan yang mengubah status quo dan meningkatkan ketegangan di Laut Timur - ảnh 1PM Australia, Scott Morrison (kiri) dan timpalannya dari Jepang, Abe Shinzo (Foto: AFP/VNA)

Pada pembicaraan ini, kedua pemimpin menegaskan komitmen keduanya bagi negara-negara tetangga di Pasifik dan Asia Tenggara dalam menghadapi dampak Covid-19, menjamin keamanan medis, mendorong pemulihan ekonomi dan perkembangan yang berkelanjutan. Dua pihak juga menegaskan akan menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) tahun ini. Bersamaan itu, memberitahukan bahwa baik Australia maupun Jepang tengah berupaya mendorong hubungan dengan ASEAN, mekanisme yang ditegaskan kedua negara tersebut memiliki sentralitas di kawasan.

Tentang masalah Laut Timur, kedua pemimpin Australia dan Jepang mengkonfirmasikan kembali protes terhadap semua tindakan menekan dan sepihak yang mengubah status quo dan meningkatkan ketegangan di Laut Timur dan  Laut Tiongkok Timur. Mereka juga menyatakan kecemasan yang mendalam terhadap perkembangan negatif belakangan ini di Laut Timur, seperti tindakan militer untuk tempat-tempat yang sedang disengketakan, pemaksaan kapal-kapal penjaga pantai dan milisi, serta upaya-upaya untuk menyabot eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan negara lain.

Dua pemimpin juga menegaskan kembali bahwa hak kebebasan pelayaran dan penerbangan di kawasan Laut Timur perlu dihormati dan semua sengketa perlu dipecahkan secara damai, sesuai dengan hukum internasional seperti yang diungkapkan dalam UNCLOS 1982.

Komentar

Yang lain