Australia sangat cemas tentang perilaku Tiongkok di Laut Timur


(VOVWORLD) - Australia, pada akhir pekan lalu, mengirimkan nota kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, di antaranya menolak klaim Tiongkok di Laut Timur. Nota Australia menegaskan bahwa UNCLOS 1982 merupakan dasar untuk memecahkan ketegangan pelayaran. Bersamaan itu, konvensi ini juga menolak klaim-klaim Tiongkok berdasarkan hak sejarah, klaim terhadap Foursha, dan klaim terhadap Kepulauan Hoang Sa (Paracel) dan Truong Sa (Spratly) (wilayah Vietnam). Di samping itu, nota tersebut juga menekankan tidak mengakui entitas-entitas buatan dengan status satu pulau, dan meminta kepada Tiongkok supaya mematuhi vomis Mahkamah Arbitrase tentang Laut Timur tahun 2016.

Dalam jawaban interviu kpada wartawan VOV, Profesor Carl Thayer, dari Akademi Pertahanan, Universitas New South Wales, Australia, mengatakan: Pertama, Australia sedang sangat cemas tidak hanya terhadap  tindakan intimidasi dan ancaman terhadap negara-negara yang lebih kecil di Asia Tenggara, di sekitar Laut Timur, tetapi juga terhadap perkembangan kemampuan pertahanan Tiongkok di kawasan tersebut yang sedang mengancam Australia. Kedua ialah pengubahan pandangan yang dilakukan Amerika Serikat. Oleh karena itu, Australia juga mengubah pandangannya dalam masalah Laut Timur.

Profesor Carl Thayer menganggap bahwa Vietnam seharusnya melanjutkan perjuangan untuk merebut kembali kedaultan terhadap Kepulauan Hoang Sa. Australia mendukung klaim VIetnam ketika mengatakan bahwa Kepulauan Hoang Sa sedang dipersengketa, oleh karena itu, Tiongkok tidak bisa menganggap bahwa komunitas internasional mendukung klaim Tiongkok dalam masalah ini.

Komentar

Yang lain