Sekretaris Badan Sekretariat KS PKV, Pham Quoc Vuong (kanan) dan Wakil Ketua Pertama Majelis Tinggi Perancis, Phillipe Dallier (Foto: Toan Tri/VNA)

Dalam kunjungan tersebut, Tran Quoc Vuong telah mengadakan pertemuan-pertemuan dengan Wakil Ketua Pertama Majelis Tinggi, Wakil Ketua Parlemen, Sekretaris Negara Kementerian Luar Negeri Perancis, melakukan perbahasan dengan Pimpinan Asosiasi Persahabatan Perancis-Vietnam, meletakkan karangan bunga di Patung Presiden Ho Chi Minh dan mengunjungi Ruang Presiden Ho Chi Minh di Museum Sejarah Montreuil, melakukan pertemuan dengan para intelektual diaspora muda Vietnam dan para pejabat dan staf Kedutaan Besar Vietnam di Perancis.

Sekretaris Badan Sekretariat KS PKV, Tran Quoc Vuong memberikan benda peringatan kepada Asosiasi Persahabatan Perancis - Viet Nam (Foto: Toan Tri/VNA)

Pada semua pertemuan tersebut, Tran Quoc Vuong menegaskan bahwa Vietnam selalu menghargai hubungan dengan Perancis – salah satu di antara mitra-mitra papan atas di Eropa dan di dunia, mempunyai posisi tinggi dalam kebijakan luar negeri Vietnam, menginginkan agar kedua pihak meneruskan berbagai mekanisme dialog dan menggelarkan dengan berhasil-guna permufakatan-permufakatan yang telah ditandatangani. Menilai tinggi peranan Perancis di Uni Eropa, Tran Quoc Vuong meminta kepada dua negara supaya memperkuat kerjasama dalam kerangka berbagai mekanisme ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bersamaan itu, meminta kepada Perancis supaya dengan peranan penting-nya di Uni Eropa, terus mendorong ratifikasi Parlemen Eropa terhadap perjanjian-perjanjian EVFTA dan EVIPA.

Pada pihaknya, wakil Pemerintah dan Parlemen Perancis meminta kepada dua negara supaya memperkuat koordinasi dalam menggelarkan dengan lebih baik proyek-proyek penting yang sedang dikerjasamakan, menginginkan memperkuat kerjasama ekonomi dan perdagangan, menegaskan terus mendesak Parlemen Uni Eropa dan Parlemen Perancis cepat meratifikasi EVFTA dan EVIPA. Perancis mendukung cepat memecahkan sengketa-sengketa di Laut Timur dengan langkah damai, menghormati hukum internasional, menjamin keamanan, keselamatan dan kebebasan pelayaran serta penerbangan di atas dasar UNCLOS 1982.