Deputi PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengakhiri kunjungan kerja di Kamboja

(VOVworld) - Deputi Perdana Menteri (Deputi PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc  dan delegasi Pemerintah Vietnam telah meninggalkan kota Phnom Penh, pada Kamis sore16 Agustus,  mengakhiri dengan baik kunjungan  kerja-nya  selama tiga hari di Kamboja. 

 Deputi PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengakhiri kunjungan kerja di Kamboja - ảnh 1

Deputi PM Nguyen Xuan Phuc melakukan kunjungan kehormatan kepada para pemimpin Kamboja
(Foto:vov.vn)


  Sebelumnya,  pada semua pertemuan dengan Deputi PM Nguyen Xuan Phuc, para pemimpin senior Kamboja  menekankan: Kamboja selalu menganggap Vietnam sebagai  “tetangga baik, sahabat baik, saudara baik  dan mitra dialog baik”.  Para pemimpin Kamboja  merasa gembira akan hubungan persahabatan tradisional yang baik dan kerjasama yang menyeluruh antara Vietnam dan Kamboja yang semakin  diperkokoh dan dikembangkan secara ekstensif dan intensif menurut pedoman: “tetangga baik, persahabatan tradisional, kerjasama menyeluruh dan berkesinambungan dan berjangka panjang”. Para pemimpin Kamboja telah menyatakan terima kasih yang mendalam atas bantuan  besar, bernilai dan tepat waktu yang diberikan Partai, Pemerintah, prajurit sukarela dan rakyat Vietnam kepada  Kamboja dalam perjuangan untuk menghapuskan rezim genosida Pol Pot dulu, maupun dalam usaha memulihkan, membangun dan mengembangkan Kamboja dewasa ini. Atas nama para pemimpin Kamboja, Ketua Parlemen Kamboja, Heng Somrin mengatakan: “Saya merasa gembira dan bangga akan hubungan kerjasama  tradisional  dan hubungan ini semakin  berkembang  secara berkesinambungan dan mendalam di semua bidang demi kepentingan dan kesejahteraan dari rakyat dua negeri kita. Kamboja selalu menganggap Vietnam  sebagai tetangga baik, sahabat baik, saudara baik dan mitra dialog baik. Kami menyatakan kekaguman dan menyambut hangat prestasi-prestasi besar yang dicapai Vietnam di bidang peningkatan kehidupan rakyat, pertahanan dan pengembangan Tanah Air,  sehingga meningkatkan posisi Vietnam di gelanggang internasional”.

         Dua pihak juga berbahas tentang masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama dan sepakat harus memperkuat sumbangan pada pembangunan Komunitas ASEAN pada tahun 2015, menjamin ligkungan  yang damai, stabil dan keamanan serta keselamatan pelayaran di Laut Timur, menangani semua sengketa ini dengan langkah damai di atas dasar menghormati hukum internasional, Konvensi PBB tentang Hukum Laut - 1982, melaksanakan Deklarasi tentang perilaku  dari semua pihak di Laut Timur (DOC) dan cepat  menuju ke  penyusunan Kode Etik tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur  (COC)./.

 


Komentar

Yang lain