DK PBB mengesahkan resolusi yang memutus gencatan senjata di Suriah

(VOVWORLD) - Setelah berulang kali pemberian suara ditunda, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada Sabtu sore (24 Februari), di New York, Amerika Serikat (AS), telah mengesahkan resolusi dengan nama 2401 yang meminta gencatan senjata selama 30 hari di Suriah untuk membolehkan aktivitas mengangkut barang kemanusiaan dan pengungsian kedokteran di kawasan Ghouta Timur, Suriah.
DK PBB mengesahkan resolusi yang memutus gencatan senjata di Suriah - ảnh 1 Panorama satu sidang DK PBB tentang Suriah (Foto: Xinhua/VNA)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres telah menyambut pengesahaan resolusi 2401 dari DK PBB, bersamaan itu, berseru selekasnya melaksanakan resolusi ini. Duta Besar (Dubes) Tiongkok untuk PBB, Ma Zhaoxu berseru melaksanakan secara lengkap resolusi gencatan senjata yang baru saja diesahkan. Dubes AS untuk PBB memberitahukan bahwa Washington menginginkan agar gencatan senjata di Suriah selekasnya dilaksanakan, tapi menyatakan kecurigaan tentang kemungkinan penaatan dari Pemerintah Suriah. Sementara itu, Dubes Rusia untuk PBB menyatakan bahwa sangat sulit untuk bisa melaksanakan satu gencatan senjata di Suriah  “kalau tidak ada permufakatan-permufakatan kongkrit” antara semua fihak peserta perang.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Presiden Perancis, Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman, Angela Merkel telah berencana melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin tentang pelaksanaan resolusi 2401. Kantor Presiden Perancis memberitahukan bahwa pertemuan ini akan berlangsung pada Minggu (25 Februari), di samping pelaksanaan resolusi ini, semua fihak akan membahas satu peta jalan politik untuk mencapai perdamaian abadi di Suriah.

Pada fihaknya, dua kelompok pemberontak utama di Suriah ialah Jaish al-Islam dan Hailaq al-Rahman juga menyatakan mendukung resolusi tersebut. Dalam pernyataan-pernyataan terpisah, kelompok-kelompok ini berkomitmen membela iringan mobil bantuan yang masuk ke daerah yang mereka kontrol di dekat Damuskus, Ibukota Suriah.

Komentar

Yang lain