Dunia Internasional Mengutuk Keras Serangan Israel terhadap Jalur Gaza

(VOVWORLD) - Banyak negara pada tgl 18 Maret, telah mengutuk keras serangan-serangan yang dilaksanakan Israel pada pagi hari yang sama terhadap seluruh Jalur Gaza sehingga menewaskan lebih dari 400 orang Palestina.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Arap (AL), Ahmed Aboul Gheit menyebut serangan-serangan tersebut sebagai “tindakan non-kemanusiaan”. Para mediator rekonsilisasi untuk konflik di Jalur Gaza yaitu Mesir dan Qatar juga  menyampaikan pernyataan mengutuk serangan-serangan udara yang dilaksanakan Israel, menyebut ini sebagai “pelanggaran yang menyolok” terhadap gencatan senjata di Jalur Gaza, dengan serius mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi mengutuk keras tindakan Pasukan pendudukan Israel yang langsung mengebom ke kawasan-kawasan pemukiman warga sipil tanpa senjata.

Kemlu Turki memberitahukan bahwa serangan-serangan Israel terhadap Jalur Gaza merupakan “tahapan baru dalam politik genosida” dari negara ini terhadap orang Palestina, bersamaan itu mengimbau komunitas internasional mengeluarkan pendirian konsekuen untuk menjamin agar gencatan senjata dipertahankan dan bantuan kemanusiaan diserahkan.

Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengimbau Israel supaya menghormati gencatan senjata, mengadakan kembali kegiatan pemberian bantuan kemanusiaan yang tidak dirintangi dan membebaskan para sandera sisanya tanpa syarat.

Juru bicara Kemlu Tiongkok, Mao Ning memberitahukan Tiongkok mengkhawatirkan situasi sekarang antara Israel dan Palestina, bersamaan itu mengimbau semua pihak supaya mengindari semua tindakan yang bisa menimbulkan eskalasi situasi dan mencegah musibah kemanusiaan dengan skala besar di Jalur Gaza.

Dalam satu perkembangan yang terkait, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada tgl 18 Maret menyatakan Israel akan memperhebat pengadaan kembali serangan di Jalur Gaza, bersamaan itu menegaskan bahwa dari sekarang, negosiasi-negosiasi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza akan hanya berlangsung “dibawah bom dan peluru”. 

Komentar

Yang lain