Filipina menolak usulan dialog bersyarat dari Tiongkok tentang masalah Laut Timur

(VOVworld) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina, Perfecto Yasay, pada Selasa (19 Juli), memberitahukan bahwa dia telah menolak usulan dari timpalannya Tiongkok, Wang Yi tentang  memulai perundingan bilateral terhadap sengketa-sengketa di Laut Timur, karena Beijing mengajukan syarat yaitu tidak membahas keputusan Mahkamah Arbitrase Permanen (PCA) di Den Haag, Belanda.


Filipina menolak usulan  dialog  bersyarat dari Tiongkok  tentang masalah Laut Timur - ảnh 1
Menlu Filipina, Perfecto Yasay
(Foto: Reuters)



Ketika diinterviu di layar televisi ABS-CBN, Menlu Perfecto Yasay memberitahukan bahwa dia telah mengadakan pertemuan dengan timpalannya dari Tiongkok  di sela-sela  KTT ASEN-11  di Ulan Bator (ibukota Mongolia) pada pekan lalu. Pada pertemuan ini, Menlu Wang Yi telah meminta kepada pihak Filipina supaya “dengan terbuka mengadakan perundingan bilateral”, tapi hanya berbahas tentang masalah-masalah di luar keputusan PCA atau tidak memperdulikan keputusan”. Menlu Perfecto Yasay memberitahukan bahwa dia telah menolak-nya karena hal ini  tidak sesuai  dengan Undang-Undang Dasar  dan kepentingan nasional Filipina.

Pada tanggal 12 Juli lalu,  PCA telah mengajukan keputusan terhadap gugatan yang dijalankan oleh Filipina yang bersangkutan sengketa-sengketa di Laut Timur. Keputusan PCA menegaskan bahwa klaim Tiongkok tentang “hak-hak sejarah” terhadap wilayah laut yang berada di “sembilan garis putus-putus” bertentangan UNCLOS-1982, Tiongkok tidak mempunyai “martabat sejarah” terhadap wilayah laut  di Laut Timur dan tidak punya dasar hukum  untuk mengajukan kaim-klaim  tentang “hak-hak sejarah” terhadap sumber-sumber daya alam di “sembilan  garis putus-putis”.

Komentar

Yang lain