Jepang memberikan penghargaan istimewa terhadap hubungan dengan Viet Nam

(VOVWORLD) - Acara menyambut Perdana Menteri (PM) Jepang, Suga Yoshihide yang melakukan kunjungan resmi di Viet Nam berlangsung dengan khidmat di Kota Ha Noi, Senin (19 Oktober) pagi. 
 
Jepang memberikan penghargaan istimewa terhadap hubungan dengan Viet Nam - ảnh 1PM Nguyen Xuan Phuc dan PM Suga Yoshihide di acara penyambutan  (Foto: vov.vn) 

 

Setelah acara penyambutan, PM Nguyen Xuan Phuc dan PM Jepang, Suga Yoshihide melakukan pembicaraan, membahas isi-isi kerjasama, terutama mendorong kerjasama ekonomi dan pencegahan serta penanggulangan pandemi Covid-19. Kedua PM juga menyaksikan acara pertukaran naskah kerjasama antara berbagai kementerian, instansi, badan usaha dan mitra Viet Nam-Jepang.

Ini merupakan kunjungan pertama ke luar negeri yang dilakukan oleh PM Jepang, Suga Yoshihide dan  untuk kedua kalinya terus-menerus PM baru Jepang yang memilih Viet Nam sebagai negara pertama yang mereka kunjungi setelah dilantik. Hal itu menunjukkan Jepang sangat menghargai Viet Nam, mitra strategis yang intensif dan ekstensif dari Jepang sejak 2014.

Pada pembicaraan ini, kedua PM sepakat mendorong langkah-langkah mengembangkan ekonomi, perdagangan, memperdalam lebih lanjut lagi hubungan kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif antara dua negara, saling berbagi dan membantu dalam mencegah dan menanggulangi pandemi Covid-2019, memulihkan dan memperhebat kerjasama dalam situasi kenormalan baru. Dua pihak menegaskan terus memperkuat konektivitas antara dua perekonomian, mendorong kerjasama, investasi, perdagangan, pertanian dan sumber daya manusia.

Kedua PM juga sepakat memperkuat kerjasama di forum-forum internasional dan multilateral  dengan posisi Viet Nam sebagai Ketua ASEAN 2020, Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa masa bakti 2020-2021.

Dua pihak menegaskan kembali arti pentingnya dalam menjamin perdamaian, keamanan, keselamatan, kebebasan pelayaran dan penerbangan di Laut Timur, mendorong pemecahan semua sengketa dengan langkah damai, tidak menggunakan kekerasan atau mengancam menggunakan kekerasan, serius menaati hukum internasional, terutama Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982) dalam semua aktivitas di laut. Menghormati berbagai proses diplomatik dan hukum, melaksanakan dengan lengkap  DOC dan cepat menyelesaikan COC secara substantif, efektif dan sesuai hukum internasional dan UNCLOS 1982.

Dalam pidatonya di depan konferensi pers setelah pembicaraan, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan: “Dua pihak sepakat memperkuat kepercayaan politik dengan mempertahankan secara permanen kunjungan dan kontak di semua mekanisme dialog berbagai tingkat, khususnya tingkat tinggi, memperkuat kerjasama yang substantif, intensif dan ekstensif di semua bidang, meliputi pertahanan, keamanan, khususnya ekonomi. Kedua terus memperkuat kerjasama erat dalam mencegah dan menanggulangi wabah Covid-19 dan menciptakan semua kondisi yang kondusif untuk memulihkan semua aktivitas kerjasama antara dua negara”.

Pada pihaknya, PM Jepang, Suga Yoshihide menegaskan: “Saya merasa sangat gembira ketika mengunjungi Viet Nam, negara pertama yang saya kunjungi setelah dilantik menjadi PM. Tahun ini, Viet Nam merupakan Ketua ASEAN dan Viet Nam memainkan peranan maha penting ketika Jepang melaksanakan strategi Indo-Pasifik yang bebas da terbuka. Jepang merupakan negara Indo-Pasifik dan akan terus memberikan sumbangan terhadap perdamaian dan kemakmuran di kawasna. Saya memilih Viet Nam karena Viet Nam merupakan tempat yang paling sesuai bagi saya untuk menyampaikan pesan pertamanya ini kepada dunia. Hubungan kerjasama antara dua negara sangat potensial dan pembicaraan hari ini sangat berhasil-guna”.

PM Jepang memberitahukan bahwa Jepang memutuskan memberikan bantuan darurat kepada Viet Nam untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan oleh hujan lebat di Viet Nam Tengah.

Sehubungan dengan ini, PM Nguyen Xuan Phuc dan PN Suga Yoshihide menyaksikan acara penandatanganan 12 naskah kerjasama di bidang-bidang hukum, lingkungan, pencegahan dan pemberantasan terorisme, pelabuhan laut, zona industri, zona perdagangan, pembaruan kreatif, pengembangan sumber listrik, kesehatan, teknik digital, energi, infrastruktur dan sebagainya.

Komentar

Yang lain