Deputi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), Victoria Nuland, mengatakan bahwa dalam kesepakatan yang dicapai, AS tidak akan menerapkan lagi sanksi terhadap proyek tersebut dan dalam situasi Rusia menggunakan energi sebagai satu “senjata politik”, Jerman berkomitmen melaksanakan langkah-langkah khusus, bersamaan itu menuju ke langkah-langkah di tingkat Uni Eropa tentang sanksi terhadap Moskow di bidang energi atau bidang-bidang ekonomi lainnya. Selain itu Jerman dan AS sepakat membantu memperpanjang kesepakatan pengangkutan gas melalui Ukraina 10 tahun lagi yang direncanakan berakhir 2024.

Dalam satu reaksi pertama terhadap informasi tersebut, Kantor Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menekankan bahwa keputusan tentang proyek tersebut tidak dikeluarkan "di belakang punggung pihak-pihak yang benar-benar terancam oleh proyek". Sementara itu dari Rusia, pejabat Komite Luar Negeri dari Dewan Federasi Rusia, Vladimir Jabbarov, menegaskan bahwa perihal Jerman dan AS mencapai kesepakatan membuka peluang untuk menyelesaikan pembangunan proyek Arus Utara 2 guna segera dioperasikan.