Kalangan otoritas Perancis, Rusia dan AS membahas masalah antiterorisme


(VOVworld) – Kalangan otoritas Rusia, Perancis dan Amerika Serikat (AS), pada Selasa (4 April), telah mengadakan pembicaraan telepon secara terpisah untuk berbahas tentang masalah antiterorisme setelah terjadi serangan bom bunuh diri terhadap sistim metro di kota St Petersburg sehingga menewaskan dan melukai banyak orang. Pada pembicaraan telepon menurut gagasan Perancis, Menteri Luar Negeri (Menlu) Perancis, Jean Marc Ayrault telah menekankan kepada timpalannya dari Rusia, Sergei Lavrov tentang perlu-nya satu Front internasional yang satu untuk menentang terorisme yang memang telah menimbulkan ancaman terhadap keamanan di negara-negara ini.



Kalangan otoritas Perancis, Rusia dan AS membahas masalah antiterorisme - ảnh 1
Tempat kerjadian peledakan di stasiun metro di kota St Pertersburg 
(Foto: EPA/Kantor Berita Vietnam)


Dia juga mengulangi kembali dukungan Paris kepada Moskow dalam kasus ledakan di stasiun metro di kota St Petersburg pada Senin (3 April). Menlu Jean Marc Ayrault menegaskan bahwa : “Perancis bersedia memenuhi permintaan bantuan apapun”. Pada fihaknya, Menlu Rusia, Sergei Lavrov telah menyatakan terima kasih kepada timpalan-nya dari Perancis, bersamaan itu berharap supaya Moskow dan Paris akan memperkuat lebih lanjut lagi hubungan kerjasama bilateral, khususnya di bidang keamanan.


Sebelumnya, satu peledakan telah terjadi di gerbong metro yang berada antara dua stasiun “Palangan Pemberontakan Sennaya” dan stasiun “Universitas Teknologi” di kota St Peteresburg, Rusia pada Senin sore (3 April” sehingga menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 49 orang lain. Komite Investigasi Federasi Rusia telah menegaskan ini merupakan serangan bom bunuh diri, bersamaan itu mengkonfirmasikan bahwa tersangka ialah Akbarzhon Jalilov lahir pada tahun 1995, adalah orang Kyrgystan dan baru saja masuk kewarganegaraan Rusia. 


Komentar

Yang lain