Kasus jatuhnya pesawt MH17: Rusia menolak hasil investigasi
(VOVworld) – Jurubicara Kementerian Pertahanan Rusia, Brigadir Jenderal Igor Konashenkov, Kamis (28/9), memberitahukan bahwa rudal multi-laras Rusia belum pernah melewati perbatasan Rusia-Ukraina. Pernyataan ini bertujuan menentang hasil-hasil investigasi tentang alasan jatuhnya pesawat Boeing MH17 milik Malaysia di Donbass, Ukraina pada tahun 2014. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Kamis (28/9), mengeluarkan pernyataan yang menolak hasil investigasi pesawat terbang yang berkode MH17 milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines (MAS) yang jatuh dua tahun lalu, sehingga menewaskan ke-298 orang; bersamaan itu menegaskan bahwa para investigator internasional telah menghalangi Moskow ikut secara sepenuhnya pada proses investigasi ini.
Tempat kejadian jatuhnya pesawat terbang MH17
(Foto: Reuters / vnexpress.net)
Juga pada hari yang sama, pemimpin utama pasukan penuntut kemerdekaan di Ukraina Timur menolak hasil-hasil investigasi yang dilakukan Belanda yang menganggap bahwa Rusia telah menembak jatuh pesawat MH17 milik Malaysia Airlines dengan satu rudal buatan Rusia dari kawasan yang dikontrol oleh pasukan ini. Jenderal Eduard Basurin dari negara yang menamakan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk (DPR) menunjukkan bahwa pasukan-pasukan DPR tidak bisa menembak pesawat terbang MH17 dengan sistem rudal BUK yang diproduksi Rusia karena mereka tidak memiliki jenis senjata ini.
Sebelumnya, pada hari yang sama, di Belanda, Komisi investigasi internasional telah mengumumkan bagian kedua dari laporan investigasi terhadap kasus jatuhnya pesawat terbang MH17. Menurut itu, rudal BUK yang dianggap telah menembak jatuh pesawat terbang tersebut telah dibawa ke “wilayah Republik Rakyat Donetsk dari Rusia”, kemudian dibawa kembali ke wilayah Rusia.