Komisi Eropa mempunyai presiden perempuan yang pertama

(VOVWORLD) - Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen akan mengganti Jean-Claude Juncker untuk menerima kedudukan sebagai Presiden Komisi Eropa (EC) pada tanggal 1/11 mendatang dalam masa bakti 5 tahun. 

Legislator dari kelompok Partai Rakyat Eropa (EPP) yang mengikuti garis politik konservasif, berusia 60 tahun, telah menjadi perempuan pertama yang memegang jabatan yang paling penting dari Uni Eropa setelah memenangkan pemungutan suara di Parlemen Eropa yang berlangsung pada Selasa malam (16/7) menurut waktu lokal. Ketika berbicara di depan Parlemen Eropa setelah hasil pemungutan suara diumumkan, Ursula von der Leyen menekankan bahwa tugas di masa depan sangat sulit. Pesan yang disampaikannya kepada para legislator ialah semua bersama-sama bekerja dalam semangat konstruktif, karena target yang ditujukan oleh semua ialah satu Eropa yang bersatu dan kuat, bersamaan itu berseru kepada negara-negara anggota supaya menomasikan jumlah pria dan perempuan yang seimbang bagi kabinet Komisi Eropa.

Komentar

Yang lain