Mobil organisasi OPCW di Damaskus, Suriah (Foto: AFP / VNA)

Komitmen ini dikeluarkan pada konferensi yang berlangsung selama dua hari di Brussels, Belgia, dengan dihadiri oleh lebih dari 80 negara di dunia beserta badan-badan dan organisasi bantuan internasional. Pos bantuan ini lebih rendah terbanding tarap 6 miliar USD yang dikeluarkan pada konferensi serupa  pada tahun lalu serta tarap target  sebesar 9 miliar USD yang dianggap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) perlu ada untuk membantu warga Suriah dan para pengungsi di negara-negara tetangga.

Pada hari yang sama, Asisten Sekretaris Jenderal PBB urusan masalah-masalah kemanusiaan, Ibu Ursula Mueller memberitahukan bahwa jumlah warga Suriah yang membutuhkan bantuan sedang berada di tarap tertinggi. Di depan Dewan Keamanan PBB, Ibu Ursula Mueller menunjukkan bahwa di antara 13 juta orang yang membutuhkan bantuan, ada 5,6 juta orang yang perlu mendapat bantuan darurat.

Pada Rabu (25/4), para pakar Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW) telah tempat ke-2 di Kotamadya Douma, dekat Ibukota Damaskus guna melakukan investigasi terhadap serangan yang dicurigai menggunakan senjata kimia pada awal bulan ini.

OPCW juga mengkonfirmasikan penyelenggaraan satu rapat oleh para diplomat Rusia dengan para negara anggota OPCW pada Rabu (25/4), di antaranya ada kehadiran “beberapa orang warga Suriah untuk menceritakan tentang kasus di Douma”. Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Belanda memberitahukan bahwa pada rapat tersebut ada para saksi dari Suriah yang berada dalam beberapa video clip yang bersangkutan dengan serangan yang diduga menggunakan senjata kimia di Douma.