Komunitas internasional mengimbau kepada RDRK supaya menghentikan rencana peluncuran rudal

(VOVworld) – Uni Eropa, Senin (6/3), mengutuk Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) tentang peluncuran 4 rudal balistik sebelumnya pada hari yang sama, bersamaan itu memberitahukan bahwa Uni Eropa akan melakukan konsultasi dengan Jepang dan para mitra internasional tentang cara menghadapi tindakan Pyong Yang. Wakil Uni Eropa menganggap bahwa Pyong Yang perlu melakukan kembali dialog dengan komunitas internasional dan segera menghentikan rencana-rencana peluncuran rudal seperti itu pada masa depan.

Komunitas internasional mengimbau kepada RDRK supaya menghentikan rencana peluncuran rudal - ảnh 1
Media Republik Korea memberitakan tentang
peluncuran rudal yang dilakukan RDRK pada 6/3
(Foto: Reuters / baomoi.com)


Dari Paris, Kementerian Luar Negeri Perancis dalam komunikenya telah mengutuk peluncuran rudal yang dilakukan RDRK, bersamaan itu memberitahukan bahwa Paris akan melakukan konsultasi dengan para anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang masalah ini.

Pada hari yang sama, Tiongkok telah mengecam gerak-gerik yang dilakukan Pyong Yang tersebut, tapi menganggap bahwa Republik Korea dan Amerika Serikat sebagian bertanggung jawab tentang kasus ini. Jurubicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov memberitahukan bahwa Moskow merasa sangat khawatir tentang tindakan RDRK tersebut. Sementara itu, Kantor Berita Yonhap dari Republik Korea mengutip kata-kata pejabat Kemlu negara yang memberitakan bahwa sekarang ketiga negara Republik Korea, AS dan Jepang sedang aktif melakukan perbahasan dengan negara-negara anggota PBB tentang langkah menghadapi peluncuran rudal RDRK.

Pada Senin pagi (6/3), RDRK meluncurkan 4 rudal ke wilayah laut di bagian Timur dalam satu gerak-gerik yang dianggap sebagai balasan dari negara ini terhadap latihan-latihan perang bersama yang dilakukan AS dan Republik Korea. Tiga di antara 4 rudal tersebut telah jatuh di zona ekonomi eksklusif (EEZ) Jepang. Peluncuran rudal ini berlangsung tiga pekan setelah RDRK meluncurkan satu rudal balistik jarak menengah pada saat Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengunjungi AS dan melakukan pembicaraan resmi pertama dengan Presiden baru AS, Donald Trump.

Komentar

Yang lain