Konferensi SOM ASEAN+3 dan EAS

(VOVWORLD) - Dalam rangka Konferensi Para Pejabat Senior (SOM) ASEAN dan semua konferensi yang bersangkutan, pada Selasa (23 Mei), di Manila (Filipina) telah diadakan Konferensi SOM  ASEAN+3 yaitu antara ASEAN dengan Tiongkok, Jepang dan Republik Korea dan Konferensi SOM EAS yaitu antara ASEAN dengan 8 mitra yaitu Australia, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rusia dan Amerika Serikat.

Konferensi SOM ASEAN+3 dan EAS - ảnh 1Deputi Menlu Vietnam, Nguyen Quoc Dung, Kepala SOM ASEAN Vietnam  dan para Kepala SOM dari negara-negara ASEAN   pada konferensi tersebut. (Foto: Kantor Berita Vietnam)

Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Nguyen Quoc Dung, Kepala SOM ASEAN Vietnam mengepalai delegasi Vietnam menghadiri semua konferensi ini. Pada Konferensi SOM ASEAN+3, semua negara telah sepakat memperhebat penggelaran rekomendasi-rekomendasi dari Kelompok Visi Asia Timur (EAVG) dan membahas langkah kongkrit untuk memperkuat liberalisasi perdagangan, mengurangi pagar-pagar rintangan tarif, mengembangkan ekonomi yang kreatif, menciptakan syarat yang kondusif  bagi badan-badan kecil dan menengah, menjamin ketahanan pangan, mengembangkan pariwisata yang berkesinambungan, melakukan konektivitas,  temu pergaulan budaya  dan temu pergaulan rakyat.

Pada Konferensi SOM EAS, semua negara menekankan perlunya menjaga dan memperkokoh EAS sebagai forum dialog primer dari para pemimpin tentang masalah-masalah strategis, beraktivitas secara dinamis dan mampu menghadapi secara efektif tantangan-tantangan keamanan dan perkembangan bersama di kawasan.

 Pada kedua konferensi tersebut, semua negara mitra menegaskan terus mendukung proses pembangunan Komunitas ASEAN, solidaritas denan ASEAN dan peranan sentral ASEAN terhadap perdamaian, keamanan dan kerjasama di kawasan. ASEAN dan semua pihak mitra juga berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama, di antaranya ada situasi semenanjung Korea dan Laut Timur. Banyak negara terus menyatakan kakhawatiran tentang situasi Laut Timur, aktivitas pembangunan dan militerisasi di Laut Timur. Semua negara terus menegasakan arti pentingnya usaha memecahkan sengketaan melalui langkah-langkah damai di atas dasar menghormati  hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS tahun 1982. Semua negara menyambut upaya ASEAN dan Tiongkok dalam melaksanakan secara serius dan lengkap  DOC dan kemajuan-kemajuan baru dalam perbahasan antara dua pihak tentang naskah kerangka  COC, membuka jalan bagi penyusunan COC  yang substantif, efektif dan bersifat mengikat secara hukum.

Pada Rabu (24 Mei),  akan berlangsung Konferensi Para Pejabat Senior  Forum Regional ASEAN (ARF) untuk berbahas tentang masalah kerjasama keamanan di kawasan dan mempersiapkan Konferensi ke-24  Menlu ARF pada Agustus 2017.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain