Wakil istimewa dari Presiden Rusia urusan Suriah, Aleksander Lavrentiev (Foto: AFP)

Kongres ini telah menghimpun cukup banyak anggota dari para faksi oposisi, etnis-etnis di Suriah untuk bersama-sama mencari kesempatan pertama untuk melakukan kontak langsung tanpa ada perantara, menuju ke target mengawali perundingan tentang penyusunan naskah Undang-Undang Dasar masa depan utnuk Suriah. Para utusan internasional dan regional seperti Rusia, Turki, Iran, Irak, Tiongkok, Mesir dan Inggris diundang menghadiri Kongres tersebut dengan martabat sebagai pemantau.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Wakil istimewa dari Presiden Rusia urusan Suriah, Aleksander Lavrentiev sebelum Kongres tersebut, salah satu di antara tugas-tugas Kongres ini ialah memilih calon untuk menghadiri Komisi penyunting Undang-Undang Dasar Suriah. Situasi di Suriah sekarang ini dan pencarian solusi-solusi selanjutnya juga merupakan salah satu di antara isi-isi titik berat pada Kongres tersebut.