(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 telah berakhir pada Sabtu (9 Juni) di Kanada dan telah mengeluarkan Pernyataan Bersama, di antaranya mengungkapkan banyak masalah mendesak di dunia sperti proteksionisme dagang, permufakatan nuklir Iran, perubahan iklim dan hubungan antara Barat dengan Rusia.
Para pemimpin G7 berpotret bersama. (Foto: Kantor Berita Viet Nam) |
Pernyataan ini menegaskan peranan utama dalam sistim perdagangan internasional yang berdasarkan pada semua ketentuan, menunjukkan perlunya satu perdagangan global yang “bebas, setara dan saling menguntungkan”, bersamaan itu menekankan makna penting perjuangan menentang proteksionisme. Para pemimpin G7 berkomitmen akan memordernisasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) secepat mungkin dan berupaya keras untuk mengurangi pagar-pagar tarif, pagar non-tarif dan pos-pos subsidi dari Pemerintah.
Tentang masalah nuklir Iran, para pemimpin G7 berkomitmen akan menjamin agar Iran “akan tidak pernah berupaya mengembangkan atau memiliki senjata nuklir.
Tentang hubungan dengan Rusia, para pemimpin G7 berseru kepada Moskow supaya menghentikan “perilaku yang menimbulkan destabilitas” dan dukungan kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Para para pemimpin G7 sepakat akan terus melakukan implikasi terhadap Rusia untuk memecahkan krisis-krisis regional dan tantangan global.
Satu pernyataan yang patut diperhatikan ialah para pemimpin G7 mengakui sudah gagal dalam upaya yang mencapai kebulatan pendapat dengan Amerika Serikat dalam perang anti perubahan iklim.
Ketika berbicara di depan jumpa pers setelah konferensi ini, negara-negara G7 sekarang mengalamai perselisihan mendalam tentang serentetan masalah. PM negeri tuan rumah, Justin Trudeau memberitahukan: meskipun ada upaya-upaya, tetapi masih ada perbedaan pendapat antara para pemimpin negara-negara dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. PM Justin Trudeau menegaskan: Kanada akan melakukan langkah balasan setimpal terhadap pengenaan tarif oleh AS terhadap produk aluminium dan baja impor dari Kanada dari tanggal 1 Juli mendatang.
Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel memberitahukan: meskipun ada prinsip-prinsip bersama, tetapi kesulitan-kesulitan di luar dugaan tetap berada di detail-detail. Sedangkan Presiden Perancis, Emmanuel Makron mengakui bahwa satu pernyataan bersama tidak bisa melipui semua masalah dan negara-negara G7 akan terus saling mengadakan temu kerja pada beberapa bulan mendatang.
Yang bersangkutan dengan pernyatan bersama G7, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan bahwa dia telah meminta kepada para wakil Amerika Serikat supaya tidak menyetujui pernyataan bersama ini dengan alasan tidak merasa puas tentang “pernyataan yang salah” dari PM Justin Trudeau di depan jumpa pers setelah konferensi tersebut.