KTT Istimewa ASEAN-Australia: PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menilai tinggi hubungan baik antara dua pihak

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, pada Minggu (18 Maret),  terus menghadiri aktivitas-aktivitas pokok dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Istimewa ASEAN-Australia di kota Sydney, Australia. PM Nguyen Xuan Phuc telah menyampaikan pidato penting tentang arahan hubungan kemitraan dan kerjasama ekonomi antara ASEAN-Australia untuk tahap baru.
KTT Istimewa ASEAN-Australia: PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc  menilai tinggi hubungan baik antara dua pihak - ảnh 1PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc berpotret bersama dengan para pemimpin lain. (Foto:VOV) 

PM Nguyen Xuan Phuc menekankan: Hubungan ASEAN-Australia sedang berada dalam periode perkembangan baik, terutama setelah masa 44 tahun pengokohan dan perkembangan. Untuk memperluas dan memperdalam lagi hubungan ini demi kepentingan  kedua pihak dan  demi kerjasama dan  stabilitas bersama di kawasan, dua pihak perlu memperhebat kerjasama, memperkuat kepercayaan, berupaya keras untuk membangun satu ketertiban regional yang terbuka dan transparan, menjamin agar semua perlakuan dari semua negara menaati hukum internasional dan menghormati kepentingan bersama  satu sama lain. Semua mekanisme kerjasama dengan ASEAN yang memainkan peranan dominan sebagai forum-forum penting bagi kedua pihak untuk bersama-sama mengembangkan upaya-upaya ini.

Menurut PM Nguyen Xuan Phuc, semua pihak perlu mempertahankan konektivitas ekonomi dan keterbukaan untuk bersama-sama mengembangkan kemakmuran, pertama-tama ialah menggelarkan  secara efektif  Perjanjian Dagang Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru, cepat mengakhiri perundingan tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Regional yang Komprehensif (RCEP), memperhatikan pembaruan yang kreatif, mendorong konektivitas dan membantu perkembangna badan usaha,  meningkatkan nilai pertambahan dari semua perekonomian  ASEAN dan Australia  dalam rantai nilai global. PM Nguyen Xuan Phuc juga meminta supaya terus  mendorong program-program kerjasama  yang mengarah ke rakyat untuk menciptakan fundasi yang teguh bagi hubungan ASEAN-Australia dalam masa depan.

Berbagi pandangan di pertemuan terbatas pada KTT ini, PM Nguyen Xuan Phuc   menunjukkan jelas situasi keamanan di kawasan-kawasan laut  di kawasan meski di segi  luar stabil, tapi di dalamnya masih ada prahara, masih ada bahaya potensial yang menimbulkan instabilitas. PM Nguyen Xuan Phuc menekankan: Dalam kerjasama  laut, pertama-tama perlu menaati hukum internasional, terutama UNCLOS 1982 dan supremasi hukum harus menjadi fundasi dalam membina kepercayaan dan mempertahankan secara mantap stabilitas di  kawasan. PM Nguyen Xuan Phuc  mengatakan bahwa  semua negara perlu menerapkan cara pendekatan komprehensif dan sinkron  terhadap kerjasama laut,  dari menjamin keamanan laut sampai membela lingkungan dan penelitian ilmu pengetahuan laut. PM Nguyen Xuan Phuc  menyambut baik  upaya Vietnam dan Australia  bersama dengan Uni Eropa memimpin Kelompok Kerja Forum Regional ASEAN (ARF) tentang keamanan laut tahap 2018-2020 menurut rencana yang telah disetujui oleh ARF, menganggap-nya sebagai sumbangan positif pada perdamaian, kerjasama dan  pembinaan kepercayaan  di kawasan. PM Nguyen Xuan Phuc memberitahukan: Vietnam menyambut baik gagasan-gagasan kerjasama dan konektivitas  antara dua kawasan laut yang luas  Semudera Hindia dan Pasifik yang mengarah ke visi umum tentang satu kawasan yang luas, berdasarkan pada hukum internasional-tempat di mana ASEAN mengembangkan  peranan sentral untuk mendorong kerjasama  dan perkembangan bersama demi keamanan dan kemamuran bersama.

Di sela-sela KTT tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc telah mengadakan secara terpisah  pertemuan-pertemuan dengan PM Kamboja, Samdech Hun Sen, PM Thaiiland, Prayuth Chan-ocah, Penasehat senior  Myanmar, Aung San Su Kyi, PM Malaysia, Najib Razak dan PM Singapura, Li Hshien Long .

Pada Minggu sore (18 Maret) waktu lokal,PM Nguyen Xuan Phuc, dan Istri beserta delegasi tingkat tinggi Vietnam meninggalkan kota Sydney, berangkat pulang kembali ke Tanah Air, mengakhiri dengan baik semua akativitas dalam rangka kunjungan resmi di Australia dan kehadirannya pada KTT Istimewa ASEAN-Australia atas undangan PM Australia, Malcom Turnbull.

Komentar

Yang lain