Lokakarya ke-12 tentang Laut Timur dengan Tema: “Menjaga Perdamaian dan Kerjasama pada Latar Belakang Penuh Gejolak”

(VOVWORLD) - Lokakarya ilmiah internasional ke-12 tentang Laut Timur dengan tema: “Menjaga perdamaian dan kerjsama pada latar belakang penuh gejolak” telah diadakan pada Senin pagi (16 November) di Kota Ha Noi. 
Lokakarya ke-12 tentang Laut Timur dengan Tema: “Menjaga Perdamaian dan Kerjasama pada Latar Belakang Penuh Gejolak” - ảnh 1Deputi Menlu Bui Thanh Soen berpidato di depan lokakarya  (Foto: baoquocte.vn) 

Ikut hadir dalam lokakarya ini ada lebih dari 300 utusan beserta 400 utusan lain yang mendaftarkan partisipasi dengan bentuk online, termasuk 60 presenter yang adalah para pakar yang berprestise asal 30 negara di berbagai benua. Keduabelas duta besar dan wakil 20 perwakilan asing di Viet Nam, sekitar 100 wartawan asal 58 kantor berita dan televisi di dalam dan luar negeri telah mendaftarkan nama untuk datang meliput.

Di depan lokakarya ini, Deputi Harian Menteri Luar Negeri (Menlu) Viet Nam, Bui Thanh Son menyatakan bahwa situasi Laut Timur tetap mengalami banyak tantangan yang sulit diduga sehingga memengaruhi perdamaian, kestabilan dan kerjasama regional, termasuk masalah-masalah mendesak seperti dengan sepihak menjelaskan hukum internasional yang tidak sesuai dengan standar dan kepentingan bersama komunitas internasional, persaingan geo-politik dari negara adi kuasa dan militerisasi Laut Timur sehingga membuat situasi nyata terus mengalami perkembangan yang kompleks, merintangi berbagai proses diplomatik untuk mendorong dialog dan kerjasama. Untuk mengatasi semua tantangan ini, semua pihak perlu menjunjung tinggi semangat dialog, mendorong kerjasama dan perkembangan bersama serta mengusahakan solusi-solusi damai atas semua perbedaan dan sengketa di Laut Timur berdasarkan hukum internasional, memperkuat kerjasama, menjadikan Laut Timur sebagai daerah laut yang terkoneksi dan kooperatif alih-alih melakukan persaingan dan konfrontasi.

Deputi Menlu Bui Thanh Son juga menekankan bahwa negara-negara perlu terus mendorong sentralitas ASEAN dalam struktur keamanan regional, mendukung Visi ASEAN tentang Kawasan Indo-Pasifik dan menyetujui cara pendekatan strategi bersama dari ASEAN bagi masalah keamanan laut regional, menciptakan syarat yang kondusif bagi ASEAN dan Tiongkok guna cepat menyelesaikan perundingan COC, tidak melakukan tindakan-tindakan sepihak baik militer maupun sipil untuk mengubah status quo di Laut Timur, terus menghargai dan menghormati keutuhan wilayah dan nilai satu dan universal dari UNCLOS 1982, menganggap konvensi ini sebagai dasar hukum bagi semua aktivitas di laut, bersamaan itu menghormati kepentingan negara-negara terkait di Laut Timur yang sah dan berdasarkan hukum internasional.

Lokakarya tersebut berlangsung dari 16-17 November 2020 dengan 8 sesi pembahasan dan satu sesi khusus. Di antaranya sesi khusus membolehkan kalangan pemuda berbagi pandangan tentang Laut Timur.

Komentar

Yang lain