Masalah Brexit: Uni Eropa menginginkan satu hubungan masa depan yang dekat dengan Inggris

(VOVWORLD) - Uni Eropa ingin membangun hubungan masa depan yang dekat dengan Inggris di bidang perdagangan, keamanan dan masalah-masalah internasional yang lain, tapi akan tidak menghapuskan nilai-nilai dan kepentingan dasar ketika Inggris meninggalkan blok ini (atau Brexit).

Demikianlah ditegaskan oleh Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk pada jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri (PM) Irlandia, Leo Varadkar pada Kamis (04 Oktober), di Brussels, Ibukota Belgia.

Masalah Brexit: Uni Eropa menginginkan satu hubungan masa depan yang dekat dengan Inggris - ảnh 1 Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk (Ilustrasi) (Foto: AFP/VNA)

Ketika menyinggung protes kalangan otoritas Inggris terhadap usulan-usulan Uni Eropa tentang penjaminan wilayah Irlandia Utara dari Inggris tetap menaati ketentuan-ketentuan ekonomi dari blok ini, Presiden Donald Tusk menyatakan bahwa argumen London tidak mendorong tercapainya satu permufakatan, bersamaan itu menegaskan akan tidak ada soal Uni Eropa menghapuskan nilai-nilai dasar dan kepentingan utama demi Brexit.

Pada fihaknya, PM Leo Baradkar menegaskan bahwa pendirian Irlandia masih seperti permulaan ialah membela kebebasan kawasan mobilitas bersama, menjamin agar tidak ada garis perbatasan keras, membela hak warga negara Irlandia Utara dan menpertahankan hubungan perdagangan dengan Inggris pascaBrexit.

Komentar

Yang lain