Media massa asing memberitakan penarikan kembali anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 yang dilakukan Tiongkok

(VOVworld) – Media massa Jepang dan India telah memuat berita tentang penarikan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 oleh Tiongkok keluar dari zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Portal “Sankei” pada Kamis (17 Juli) memuat artikel dengan judul “Karena tekanan internasional dan perhitungan yang salah, Tiongkok terpaksa menarik anjungan minyak di Laut Timur”. Artikel ini menunjukkan jelas bahwa Tiongkok memutuskan memindahkan anjungan minyak sebulan lebih awal terbanding dengan rencana karena Tiongkok harus menanggung tekanan yang kuat dari komunitas internasional. Vietnam telah mendapat dukungan dari opini umum internasional, sedangkan negara-negara di Asia Tenggara semakin hari semakin kehilangan kepercayaan terhadap Tiongkok.

Media massa asing memberitakan penarikan kembali anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 yang dilakukan Tiongkok - ảnh 1
Anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 telah ditarik pulang
(Foto: baomoi.com)

Sebelumnya, Kantor berita Jepang “Kyodo” pada Rabu (16 Juli) juga memuat berita tentang pengumuman Grup Permigasan Tiongkok yang menyelesaikan aktivitas pemboran eksplorasi. Tiongkok menarik anjungan minyak secara lebih awal terbanding dengan rencana menunjukkan bahwa Beijing sedang berusaha meredakan situasi. Portal “Yomiuri” juga berpendapat bahwa penarikan anjungan minyak yang dilakukan Tiongkok menunjukkan bahwa Beijing ingin cepat mengakhiri aktivitas anjungan minyak sebelum waktu berlangsungnya konferensi Forum Regional ASEAN (ARF) pada Agustus mendatang.

Media massa India pada hari yang sama juga memberitakan tentang penarikan anjungan minyak yang dilakukan Tiongkok tersebut. Koran India “The Times of India” pada Kamis (17 Juli) menilai bahwa Tiongkok memindahkan anjungan minyak keluar dari zona di dekat kepulauan Hoang Sa (Paracels) di Laut Timur telah mengurangi bahaya terjadinya bentrokan, namun ada sedikit kemungkinan bisa memulihkan hubungan antara dua negara. Menurut koran tersebut, penggelaran anjungan minyak yang dilakukan Tiongkok dianggap sebagai satu bagian dari strategi Beijing untuk secara berangsur-angsur “mengaveling” wilayah sengketa dari Tiongkok di Laut Timur./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain