(VOVworld) – Pada 13 Meu 1955, serdadu Perancis terakhir menarik diri dari kota pelabuhan Hai Phong setelah 300 hari berkumpul untuk melakukan penyerahan tentara menurut Perjanjian Jenewa, menandai saat Vietnam Utara total dibebaskan. Ini adalah kemenangan besar dan punya arti sejarah dari kota pelabuhan Heroik dalam perang perlawanan menentang kolonialis Perancis, merebut kemerdekaan bangsa Tanah Air.
Memperingati ultah ke-60 Hari pembebasan kota Hai Phong
(Foto :VOV) Ketika menghadiri dan berpidato di upacara peringatan ultah ke-60 Hari pembebasan kota Hai Phong, pada Sabtu pagi (9 Mei), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa kota Hai Phong mempunyai posisi strategis yang penting, kota pelabuhan laut, terletak di sentral daerah laut dari daerah Bac Bo, pintu gerbang dari propinsi Utara yang menuju ke dunia. Dia menekankan:“Memasuki periode perkembangan baru, Partai Komunis, Pemerintah, tentara dan rakyat kota Hai Phong mengembangkan tradisi revolusioner yang cemerlang, setia, gagah berani, dinamis, kreatif dan berupaya mengatasi kesulitan dan tantangan. Perlu mengeksploitasi sebaik mungkin potensi dan keunggulannya untuk membangun kota Hai Phong menjadi kota pelabuhan yang hijau, berbudaya, modern, pusat jasa pelayanan, industri besar dan berdaya saing tinggi, menjadi titik berat dalam pengembangan ekonomi seluruh negeri”.
Untuk melaksanakan target dan tugas ini, PM Nguyen Tan Dung meminta kepada Partai Komunis, Pemerintah, tentara dan rakyat kota Hai Phong supaya mengatasi kesulitan, menciptakan semua syarat yang kondusif untuk mengembangkan produksi bisnis, mengembangkan semua cabang industri, jasa yang bernilai pertambahan tinggi, memperkuat mekanisme pertanian yang berkaitan dengan pembangunan pedesaan baru, mengajukan mekanisme dan kebijakan yang sesuai untuk memonbilisasi sumber invesatasi, meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan pengembangan dan integrasi internasional./.