MN Vietnam membahas situasi sosial-ekonomi dan APBN

(VOVWORLD) - Para anggota Majelis Nasional (MN) Vietnam, Selasa (31/10), di Kota Hanoi, memulai hari kerja pertama untuk berbahas tentang hasil pelaksanaan rencana pengembangan sosial-ekonomi dan APBN tahun 2017; rencana pengembangan sosial-ekonomi, rancangan APBN, opsi alokasi keuangan dan APBN tahun 2018 dan rencana APBN tahap 2018-2020.
 MN Vietnam membahas situasi sosial-ekonomi dan APBN - ảnh 1(Foto: VOV)

Laporan tentang sosial-ekonomi dan APBN telah diajukan oleh Perdana Menteri kepada MN pada acara pembukaan persidangan ke-4 MN angkatan ke-14. Para anggota MN menyetujui Laporan ini dan percaya bahwa ketigabelas jatah tahun 2017 akan tercapai dan melampaui rencana yang telah ditetapkan. Akan tetapi, untuk mencapai semua jatah ini, memerlukan solusi-solusi yang gigih dan sinkron, ada kombinasi antara sumber daya dalam negeri dan sumber modal investasi asing. Nguyen Thanh Hai, anggota MN Vietnam dari Provinsi Tien Giang mengatakan: “Perlu memperhebat promosi investasi secara lebih berhasil-guna. Memperluas pasar pemasaran produk di dalam dan luar negeri. Saya meminta supaya terus melaksanakan perampingan formasi kepegawaian dan khususnya desentralisasi. Terus memperbaiki lingkungan investasi, melakukan reformasi administrasi dan meningkatkan tanggung jawab aparat mesin publik, membenahi aparat pejabat secara berhasil-guna”.

Di bidang industri, beberapa anggota MN menganggap bahwa perlu berfokus melakukan pemindahan dari pola industri prosesing dan perakitan ke industri pengolahan dan manufaktur. Memperkuat konektivitas antara badan usaha dalam negeri dan badan usaha yang bermodal investasi asing di Vietnam untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi serta kemajuan pengelolaan dan transfer teknologi. Para anggota MN juga meminta supaya melakukan investasi publik pada proyek-proyek titik berat yang selektif dan mendapat prioritas.

Para anggota MN juga meminta supaya terus mencanangkan kampanye start-up untuk badan-badan usaha, terus mengatasi kesulitan yang dihadapi badan usaha, menargetkan penstabilan ekonomi makro sebagai prioritas papan atas, menciptakan fundasi bagi tahap berikutnya agar supaya perekonomian mengalami pertumbuhan cepat dan berkesinambungan.

Komentar

Yang lain