Opini umum internasional memberikan reaksi terhadap peluncuran rudal balistik RDRK

(VOVworld) - Kantor Berita Sentral Korea (KCNA), pada Senin (13 Februari), telah memberitakan: Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) membenarkan bahwa negara ini telah “berhasil” melakukan uji coba peluncuran satu rudal balistik. KCNA menunjukkan secara jelas: Satu  rudal balistik  darat ke darat  jarak menengah Pukguksong-2 telah berhasil diluncurkan pada Minggu (12 Februari). Sebelumny, Kementerian Pertahanan Republik Korea memberitahukan:  Rudal tersebut telah diluncurkan di pangkalan angkatan udara Banghyon di provinsi Pyongan Utara, RDRK, kemudian terbang ke sebelah Timur  menuju ke laut Jepang.

Opini umum internasional memberikan reaksi terhadap peluncuran rudal balistik RDRK - ảnh 1
Warga Republik Korea mengikuti  peluncuran rudal balistik RDRK lewat televisi di stadion di Seoul pada 12 Februari
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)

Dalam menghadapi peluncuran yang sukses satu rudal balistik RDRK pada Minggu (12 Februari), banyak negara telah mengeluarkan celaan.Republik Korea memberitahukan: Pemerintah negeri ini mengadakan sidang darurat pada Seninpagi (13 Februari) untuk memberikan penilaan tentang tarap pengaruh ekonomi, terutama penilaian pasar keuangan internasional setelah peristiwa tersebut.

Uni Eropa, pada Minggu (12 Februari), telah mencela peluncuran rudal balistik RDRK, ketika menegaskan: Ini merupakan langkah “provokatif dan tidak bida diterima”, bersamaan itu merupakan pelanggaran lagi terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Dalam komunike pendek-nya, Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan: Perancis mengutuk peluncuran rudal yang dilakukan oleh RDRK pada Minggu (12 Febuari).Ini merupakan pelanggaran terhadap Resolusi DK PBB. Perancis menegaskan lagi solidaritas dengan para mitra di Asia-Pasifik, negara-negara yang keamanannya diancam oleh program nuklir dan rudal balistik RDRK. Sementara itu,  Penasehat Gedung Putih Stephen Miller menegaskan: Amerika Serikat (AS) berkomitmen akan menjamin keamanan para sekutunya di kawasan Pasifik dan akan mendukung  para sekutu menentang semua tindakan permusuhan  RDRK.

Di Roma, Italia mengatakan bahwa semua uji coba rudal yang berulang kali dilakukan RDRK mengancam perdamaian dan negara ini harus menghentikan tindakan-tindakan yang menantangi komunitas internasional.

Pada Minggu (12 Februari), beberapa partai yang berkuasa  dan partai oposisi  di Jepang  telah mengutuk peluncuran rudal balistik RDRK. Para pemimpin Partai Liberal Demokrat (LDP) yang berkuasa telah sepakat berseru kepada Pemerintah-nya  supaya  menerapkan langkah-langkah keras, di antaranya ada sanksi-sanksi baru terhadap RDRK dengan alasan negara ini melakukan peluncuran rudal yang provokatif segera setelah pertemuan puncak antara  Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dengan Presiden AS, Donald Trump.

AS, Jepang dan Republik Korea, juga pada Minggu (12 Februari), telah menyerukan kepada DK PBB supaya mengadakan pertemuan darurat untuk membahas uji coba peluncuran rudal terbaru yang dilakukan oleh RDRK. 

Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg telah mengutuk uji coba peluncuran rudal balistik yang dilakukan RDRK dan menyerukan kepada negara ini supaya menghentikan semua tindakan yang menyimbulkan ketegangan baru. Dalam komunike-nya, Sekjen Stoltenberg menekankan bahwa tindakan tersebut telah melanggar Resolusi-Resolusi DK PBB, di antaranya ada Resolusi nomor 2321 yang baru saja diesahkan pada bulan November tahun 2016 lalu. Menurut Sekjen Stoltenberg, gerak-gerik ini telah mengerosikan keamanan di kawasan dan di dunia. Sekjen Stoltenberg menyerukan kepada Pyong Yang supaya tidak meningkatkan ketegangan, bersamaan itu mengadakan kembali dialog-dialog yang tepercaya dan berarti dengan komunitas internasional. 

Dalam satu gerak-gerik baru, pada Seni (13 Februari), para pejabat militer Republik Korea membocorkan bahwa negara ini sedang meninjau melakukan uji coba peluncuran rudal balistik, setelah RDRK meluncur rudal jarak menengah pada Minggu (12 Februari). Sumber berita ini juga memberikan bahwa tentara Republik Korea sedang meninjau peluncuran rudal Hyunmoo-2A yang berjarak lebih dari 300 km atau Hyunmoo-2B yang berjarak lebih dari 500km, setelah itu mengumumkan foto atau video tentang peluncuran ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

Yang lain