(VOVworld) – Pada Senin (29 Juli), perutusan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali (MINUSMA) telah menyambut pemilu Presiden Mali yang berlangsung secara damai dan tertib; bersamaan itu menekankan bahwa semua fihak perlu menghormati hasil pemilu.

Krisis politik yang berlangsung jangka panjang di negara ini mulai dari akhir Maret 2012 setelah Laksamana Amadou Sanogo mengepalai satu rombongan perwira tentara unuk menggulingkan Presiden pada saat itu ialah Amadou Toumani Toure.

Penggulingan ini telah membuka jalan bagi para penembak Muslim ektrimis yang bersangkutan dengan jaringan teroris internasional Al Qaeda menduduki provinsi-provinsi di Mali Utara, sehingga mengakibatkan instabilitas belangsung terus-menerus di negara Afrika Barat ini. Menurut hasil pemeriksaan suara sementara, mantan Perdana Menteri Mali, Ibrahim Boubakar Keita sedang menjadi calon yang memperoleh jumlah suara yang paling tinggi. Hasil resmi akan diumumkan selambat-lambatnya pada 2 Agustus mendatang./.