Pakar India: Tiongkok ingin mengubah semua yang tidak sah menjadi sah

(VOVWORLD) - Ketika menjawab interviu wartawan Radio Suara Vietnam  tentang  perihal Tiongkok baru-baru ini dengan berkapala batu  menyatakan pembentukan  apa yang dinamakan “zona Xisha” dan “zona  Nansha” di dua kepulauan Hoang Sa (Paracel) dan Truong Sa (Spratly) wilayah Vietnam, peneliti  Pooja Bhatt, dari Sekolah Penelitian Internasional, Universitas Jawaharlal Nehru, India mengatakan bahwa  Tiongkok ingin mengubah semua yang tidak sah menjadi sah, dari situ bisa mengajukan sendiri  klaim kedaulatan di Laut Timur.

Oleh karena itu, semua negara perlu mengajukan satu Pernyataan Bersama untuk menuntut  Tiongkok untuk segera menghentikan tindakan-tindakan yang tidak masuk akal di Laut Timur alih-alih  mengajukan pernyataan-pernyataan sendiri-sendiri.

Pakar India: Tiongkok ingin mengubah  semua yang tidak sah menjadi sah - ảnh 1Peneliti  Pooja Bhatt, dari Sekolah Penelitian Internasional, Universitas Jawaharlal Nehru, India. (Foto: VOV) 

Peneliti India tersebut juga menekankan: sebagai satu peserta Konvensi UNCLOS-1982, Tiongkok harus mematuhi peraturan-peraturan dan pasal-pasal yang tercantum dalam Konvensi ini. Tiongkok  harus bisa membuktikan apa dasar mereka dalam mengajukan klaim-klaim kedaulatan. Tiongkok tidak bisa berdasarkan pada tuntutan “garis sembilan putus-putus” dan strategi Sisha karena itu adalah strategi-strategi yang tidak bernilai. Khususnya, tidak ada suatu negara yang bisa memberikan pada diri sendiri hak “menginjak-injak hukum internasional”.

Komentar

Yang lain