Para utusan internasional menilai tinggi Vietnam dalam pekerjaan penyelenggaraan Hari Waisak (Foto: vov)

Sebagai negara tuan rumah, Vietnam telah membuat rencana secara sangat kongkrit dan terinci untuk semua aktivitas Hari Waisak tahun ini serta pekerjaan penyambutan, logistik dan sebagainya untuk melayani para utusan dan delegasi Buddhis internasional pada saat berada di Vietnam untuk menghadiri Waisak 2019. Maarek Lind, dari Estonia, mengatakan:

“Pemandangan sekitar sangat indah. Warga sangat akrab. Saya sangat senang datang ke sini untuk menghadiri Hari Waisak. Vietnam menyambut secara sangat cermat sahabat-sahabat internasional seperti kami”.

Guna melayani kuliner untuk lebih dari 4.000 utusan dan undangan peserta Hari Waisak, Panitia Penyelenggara telah membentuk satu Pusat kuliner seluas ribuan meter persegi dengan masakan-masakan vegetarian yang selektif. Para koki yang terpilih dari seluruh negeri selalu siap melayani ratusan masakan untuk para utusan. Selain itu, Panitia Penyelenggara telah menugasi 7.200 relawan untuk ikut melayani Hari Waisak.

Dengan kehadiran dari 1.650 utusan Buddhis internasional asal 112 negara dan teritori dan PBB, beserta 570 perutusan internasional, Waisak 2019 menyambut kedatangan jumlah undangan internasional yang paling banyak, khususnya ada paling banyak pemimpin negara dalam 15 kali penyelenggaran Hari Waisak. Oleh karena itu, pekerjaan penyambutan telah sangat dipentingkan Panitia Penyelenggara. Mahasthariva Rev Moragaswewe Vijitha Thero dari Sri Lanka mengatakan:

“Vietnam sudah melakukan hal yang luar biasa untuk satu event internasional. Semua orang ketika menghadiri Hari Waisak merasa sangat puas tentang pekerjaan penyelenggaraan, dari penjemputan di bandara sampai aktivitas-aktivitas utama. Orang Vietnam sangat akrab dan ramah. Ini merupakan satu pengalaman baru bagi kami karena Pagoda Tam Chuc cukup jauh dari kota. Pemandangan alam di sekitarnya sangat indah. Kami merasa sangat senang ketika datang ke sini dengan banyak orang dan menikmati pemandangan alam di sini”.