Parlemen Liga Arab berseru menentang keputusan AS tentang Jerusalem

(VOVWORLD) - Dengan target menghentikan pendudukan Israel terhadap daerah-daerah wilayah Palestina, pada Senin (11 Desember), Parlemen Liga Arab telah berseru menyelenggarakan satu “konferensi tingkat tinggi darurat” dari negara-negara Arab untuk menghimpun semua dukungan dari semua negara dalam blok Arab.
Parlemen Liga Arab berseru menentang keputusan AS tentang Jerusalem - ảnh 1 Panorama satu konferensi Liga Arab (Foto: THX/VNA)

Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan setelah konferensi darurat di Kairo, Ibukota Mesir untuk membahas keputusan Amerika Serikat (AS) tentang pengakuan Jerusalem sebagai Ibukota Israel dan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem, Parlemen Liga Arab telah meminta kepada Washington supaya bertanggung jawab tentang pengaruh-pengaruh dari keputusan tersebut terhadap keamanan dan perdamaian internasional.

Para legislator Liga Arab menunjukkan bahwa Palestina mempunyai kedaulatan yang penuh terhadap daerah-daerah wilayah yang diduduki oleh Israel sejak tahun 1967, di antaranya ada Jerusalem. Bersamaan itu berseru kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan Majelis Umum PBB  supaya membatalkan keputusan AS terkini tentang Jerusalem serta membenarkan status hukum dari kota ini.

Di samping itu, Parlemen Liga Arab juga berseru kepada rakyat Palestina supaya memperkuat persatuan, bersamaan itu menegaskan kembali komitmen terhadap Gagasan damai Arab tahun 2002, prinsip-prinsip dari hukum internasional serta resolusi-resolusi yang bersangkutan PBB tentang Jerusalem Timur.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, ketika berbicara tentang pengakuan Presiden AS, Donald Trump terhadap Jerusalem sebagai ibukota Israel, Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal, Amir Hatami memperingatkan bahwa keputusan ini akan mendorong  Israel ke putaran bahaya bersamaan itu akan memperkuat persatuan komunitas Islam. Sementara itu, Presiden Turki, Tayyip Erdogan mencela keputusan AS sehingga membawa negara ini menjadi “sekongkol” yang menimbulkan kekerasan di kawasan. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan akan memperkuat upaya menggerakkan negara-negara Timur Tengah menentang keputusan AS tentang pengakuan Jerusalem sebagai Ibukota Israel.

Komentar

Yang lain